Pages

Sunday, January 20, 2008

larangan pemberian tas plastik secara gratis, kapan Indonesia menyusul?

Peter Garret, menteri lingkungan australia, mengemukakan niat pemerintah australia yang akan melarang pemberian tas-tas plastik secara gratis, terutama dari toko-toko. Kebijakan ini diharapkan dapat mulai berlaku selambat-lambatnya akhir tahun 2008 (BBC 11/01/08). banyaknya tas-tas plastik yang kemudian menjadi salah satu penyebab masalah lingkungan, rupanya mulai menjadi pusat perhatian pemerintah australia. beberapa negara lain yang sudah lebih dulu menerapkan kebijakan atas masalah yang ditimbulkan oleh tas plastik adalah Perancis, Irlandia, Afrika Selatan dan menyusul China. Larangan pemberian tas plastik secara gratis di China akan mulai berlaku bulan juni tahun ini (BBC 09/01/08). bagaimana dengan Indonesia? masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh tas-tas plastik tidak hanya terjadi di Cina ataupun Australia, tapi sudah menjadi permasalahan lingkungan di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. pencemaran yang terjadi dipantai, sungai ataupun selokan yang tersumbat jika perhatikan adalah didominasi oleh sampah plastik, baik berupa tas-tas plastik maupun plastik bungkus kemasan. setiap hari penduduk indonesia menggunakan lebih dari 220 juta plastik, dengan demikian ada sekitar 220 juta tas plastik mengapung-apung di pantai, sungai maupun selokan belakang rumah kita. Jika Cina memerlukan hampir 40 juta barel minyak untuk memproduksi tas plastik sebanyak 2 miliar, maka untuk memproduksi 220 juta plastik di Indonesia diperlukan setidaknya 4.4 juta barel minyak.

konsumsi minyak yang terlalu berlebihan untuk sekedar memproduksi barang yang pada akhirnya berakhir diselokan belakang rumah. tidak hanya dari segi penggunaan sumberdaya yang boros, pencemaran yang disebabkan oleh tas-tas plastik tersebut juga menjadi penyebab kematian organisme-organisme air. bagian-bagian sungai yang tertutupi oleh sampah akan menghalangi jatuhnya sinar matahari ke dalam air, menyebabkan pertumbuhan fitoplankton menurun dan jenis-jenis ikan kehilangan makanan yang cukup. selain itu, bahan kimia dari plastik akan menjadi racun bagi organisme air.

negara kita baru saja menjadi tuan rumah konferensi perubahan iklim, tepatnya di Bali sebulan yang lalu. adalah suatu momen yang tepat bagi pemerintah indonesia untuk menunjukkan keseriusannya mengatasi permasalahan pemanasan global dan permasalahan lingkungan secara umum, salah satunya dengan segera mengeluarkan kebijakan tentang pengurangan penggunaan tas plastik.

No comments:

Post a Comment