Pages

Monday, November 23, 2009

magic

pernah nonton tayangan the master junior? itu lho the master versi anak-anak yang ditayangin RCTI tiap sabtu dan minggu sore. sejak balik dari lapangan di akhir oktober, aku sempetin nonton. tadinya gak tertarik, tapi karena liat pesertanya kecil-kecil, energik, dan lincah2 itu membuat aku penasaran dan akhirnya kutonton juga. dari enam peserta the master junior ada satu peserta yang paling imut. namanya fadia, gadis item manis umur 8 tahun dari jakarta. melihatnya mengingatkanku pada anak om. mukanya mirip dengan adik sepupuku itu. namanya yani. itemnya sama. cuma kalo manisnya, ya... lebih manis fadia lha. yani ini mirip banget sama om yang memang dari sononya gak ada manis-manisnya, hahaha...

jadi, keenam peserta ini berlomba menampilkan pertunjukan magic yang paling mengagumkan. aku gak pernah serius nontonnya, lebih sering mindah-mindah channel malah. sesekali ya aku lihat juga pas pertunjukan magicnya itu, tapi aku lebih tertarik ngeliat posisi anak-anak itu berdasarkan sms yang masuk. layaknya american idol, indonesia idol dan kontes idol-idol yang lain, perserta yang memperoleh paling banyak sms maka dialah yang menjadi pemenang. sebaliknya, peserta dengan urutan paling buncit akan dipaksa keluar. begitu juga dengan the master junior ini. mau anak kecil mau orang dewasa pokoknya klo smsnya paling kurang maka harus out. this is competition yang pemenangnya ditentukan oleh jumlah sms, no matter how good or worse the candidate's performance is.

so, tiap minggu akan ada satu anak yang tidak bisa lagi melanjutkan performancenya ke minggu berikutnya. this is fine actually, kecuali saat penentuan who the loser is. suasananya mendadak jadi tegang. klo dah gini aku paling malas nonton. abisnya anak-anak kecil itu dibiarin berdiri sendiri ketakutan menunggu hasil. sementara host acara dengan sengaja mengatur tempo dan membuat semua orang berdebar-debar, penasaran, kehabisan napas sebelumnya akhirnya bisa menarik napas panjang setelah hostnya bilang acara akan dilanjutkan setelah commercial break.

di satu episode minggu yang lalu, tayangan ini membuat aku kesal sekali. disuasana yang paling tidak enak itu, atmosfernya betul-betul menjadi pelengkap mimpi buruk anak-anak itu. satu persatu mulai tampak kuyu sekaligus tegang. tak lama, tangis pecah dari dua orang kandidat. tangisan itu semakin kencang tatkala kandidat loser menjadi dua orang (salah satu dari mereka harus keluar karena jumlah sms paling buncit). yang satu, mungkin karena dia laki-laki, mencoba untuk tenang. tidak menangis tapi juga tidak tersenyum. ekspresinya sangat datar. sedangkan yang satu lagi, fadia, sudah basah kuyup mukanya karena air mata yang terus meleleh. sungguh pemandangan yang membuat aku benci terhadap tayangan ini. anak-anak itu seharusnya dibiarkan bermain, belajar, apapun yang mereka suka. ya, life is a struggle. tapi tidak harus ditekankan sedemikian besarnya sehingga permainan ataupun magic yang mereka lakukan bisa mereka nikmati tanpa beban yang menggelanyut di pundak mereka. yang membuat parah, momen itu terasa berabad-abad lamanya tanpa akhir yang jelas. satu persatu penonton studio ikut memerah mukanya. tak sedikit yang kemudian menitikkan airmata. termasuk juri. hmm.. aku jadi bertanya, is this a true evil competition? or just a game show? nyatanya pihak TV membuat ini dengan bumbu dramatisasi hanya agar acaranya laku.

saat si nenek ungu melepas jubah sang anak laki-laki, dia yang tadinya terlihat tenang, lantas terpaku. membisu. mungkin shock. tidak menyangka bahwa dialah yang harus keluar. tidak rela bahwa anak perempuan yang lebih kecil darinya maju ke minggu depan. dia tidak siap. tidak berkata apa-apa. dia menunduk. membatu. menahan kekecewaan yang teramat sangat. mungkin dia marah pada diri sendiri. atau marah pada orangtua dan keluarga serta teman-teman yang tidak mengirimkan sms cukup banyak agar dia tidak keluar. dia tidak bergeming sedikitpun saat keluarga, mentor dan pendukungnya datang untuk menghibur. mungkin merasa sangat malu untuk sekedar menerima pelukan dan usapan di punggungnya. aku yang menyaksikan dari layar tv ikut terhenyak. begitu dahsyatnya akibat dari kompetisi yang seharusnya bisa menyenangkan. aku hanya berharap semoga anak itu tidak sampai depresi hanya karena harus berhenti disini. di acara bodoh, kejam dan tidak peduli akan perasaan anak-anak.

"magic is everything you have given to papa, mama, your brother-sister and all people who support you. so, don't stop do magic..."

kalimat itu diucapkan oleh ayah fadia, saat fadia setengah menjerit menangis ketakutan akan kemungkinan tersingkir dari the master junior saat itu.

anak itu dengan tubuh mungilnya masih melangkah ke tahap berikutnya. tapi, hari minggu kemarin dia harus mengakui bahwa kompetitor-kompetitornya memiliki pendukung lebih banyak.

yang menakjubkan, dari awal acara dia terlihat sangat tenang, riang dan selalu tersenyum. sampai ke babak penentuan dia tetap tersenyum. sangat berbeda dengan minggu lalu. mungkin dia tahu, she has done the best. mungkin dia mengerti bahwa tersingkir dari acara ini bukan berarti dia kehilangan magic, hal yang sangat diminatinya. mungkin dia seperti aku, yang sangat menyukai dua baris kalimat yang diucapkan oleh sang ayah dengan cinta kasih yang begitu besar.

saat jubahnya dilepas sebagai pertanda dia tidak bisa ikut ke babak selanjutnya, senyum itu tidak lepas dari bibirnya. anak kecil itu menyambut semua belaian di kepalanya. membalas setiap pelukan. menikmati kecupan kasih yang diberikan orang-orang di kedua pipinya. dan dengan riang bersama teman-teman sekaligus kompetitornya ber-high five sambil meneriakkan, "let the magic begin.."

yes dear, the magic has begun since it has you..


Saturday, November 7, 2009

Anaconda

subuh tadi di TV ada acara yang menurut aku paliiing bagus semingguan ini, tentang Anaconda. jenis ular yang termasuk paling besar di Amerika Selatan ini sedang diteliti oleh sekelompok peneliti Asus di Venezuela. aku gak ngikutin dari awal karena ini hasil bangun tiba-tiba. ternyata TV masih idup (waduu.. mahap, aku gak hemat energi) ya udah lanjut lagi nonton TVnya. pindah2 saluran akhirnya dapat tayangan mantap ini.

jadi ceritanya kelompok peneliti ini ingin mengetahui apakah anak-anak anaconda memiliki 1 bapak yang sama?
nama ular yang diteliti adalah Diega. sudah empat tahun mereka mengikuti Diega ini, berharap Diega akan punya anak setelah kawin. tapi ternyata Diega tak kunjung punya anak. hingga saat musim kawin berikutnya tiba, mereka kembali mencari Diega di sungai. saat ditemukan Diega sedang bergumul alias kawin dengan anaconda-anaconda jantan. ternyata, satu anaconda betina bisa kawin dengan banyak jantan sekaligus. bisa sampai selusin jantan lho! waaah... primodana juga nih si betina.

lantas cari kawinnya gimana? ya gantian gitu. tapi semuanya bergumul., maksudnya badannya tuh saling melilit satu sama lain. begitu jantan yang satu selesai menaruh sperma, trus ganti sama jantan yang lain. sperma yang sudah ditaruh sebelumnya kadang dihapus sama jantan lain untuk naruh sperma dia.

Diega yang masih berlilitan sama beberapa jantan trus diangkat dan dibawa ke laboratorium. kesemua ular tersebut lalu diambil darahnya untuk keperluan pengujian DNA. setelah itu ular2 tersebut di kembalikan ke sungai semula.

kembali sendiri lagi, Diega melewati hari seoarang diri dan coba untuk bertahan hidup dari kemarau panjang. dia mencoba untuk membenamkan diri di sungai yang sudah kering dan hanya tersisa sedikit lumpur. saat itu (kata naratornya) para peneliti tidak tahu apakah Diega akan punya anak setelah perkawinan kemarin atau tidak. kalau Diega tengah hamil, kondisinya pasti lebih sulit lagi di kemarau panjang ini. beberapa ular, buaya dan binatang lain akhirnya mati karena kemarau yang tak kunjung berakhir.

akhirnya hujan turun. rumput kembali tumbuh dan menghijau. sungai kembali diluapi oleh air. Diega berhasil melewati satu kemarau terpanjang di Venezuela. tak lama kemudian Diega melahirkan. tak tanggung-tanggung, langsung 40 anak! jadi telur-telur itu menetas sewaktu masih berada dalam tubuh Diega. beberapa telur yang tidak menetas juga ikut keluar bersama anak-anak ular. telur-telur itu dan anak-anak ular yang terlihat tidak sehat lalu dimakan oleh Diega. (kata naratornya lagi) ini adalah makan pertama bagi Diega setelah berpuasa selama 7 bulan! waaahh... gak kebayang deh kalo musti berpuasa selama itu dan dalam keadaan hamil.. ck ck hebat nih si Diega. tapi ular sanca (ular sawah/phyton) betina juga memang berpuasa sejak musim kawin sampai telur-telurnya menetas. betul-betul betina yang hebat lah.

seperti anak-anak ular sanca, anak-anak anaconda begitu lahir juga langsung mandiri. mencari makan sendiri dan menjaga diri agar tidak dimangsa oleh binatang lain. sayangnya karena masih kecil dan belum banyak pengetahuan-pengalaman, niat anak anaconda untuk melarikan diri dari predator malah salah arah, ke tempat yang lebih mudah bagi predator untuk memangsa mereka. akibatnya jelas: dimangsa oleh buaya, oleh Ocelot dan oleh sekelompok piranha (hiii... ngeri).

ok, sekarang kita kembali ke pertanyaan pertama. apakah anak-anak anaconda (Diega) berasal dari 1 jantan yang sama atau jantan yang berbeda? para peneliti akan mengetahui ini dengan mengambil darah dari anak-anak Diega yang selamat dan mencocokkan DNAnya dengan DNA para jantan yang sudah diambil sebelumnya.
hasilnya...........................................................................................................................................................

d'oh perutku mules. maaf pemirsa, karena ada yang gak mau kompromi, aku jadi gak tahu hasilnya seperti apa. begitu balik ke depan TV, eh acaranya dah ganti jadi kuliah subuh. jadilah aku gak ngikutin awal dan akhir kisah Diega dan anak-anaknya. abis ni TV juga, acara bagus kok disiarinnya subuh saat kebanyakan orang masih terlelap terbuai mimpi. giliran acara gosip dan hot news Antasari-Nasruddion dan KPK vs POLRI disiarin 3x sehari. kalo perlu siaran beritanya diextend sampai 3 jam hanya untuk mbahas 1 berita. dari 1 TV ke TV lain yang diberitain ituuuu aja. dasar beo. bisanya ikut2 aja. kita kan perlu tayangan yang lain. please deh...

Wednesday, November 4, 2009

dream job

ever think about the job that you think fits you perfectly and you don't have to complain or whining even for once? if yes, wowww... that is surely incredible! many congrats then! but, aren't you going to be bored when everything goes as you want, as you expected, as you command? i bet not. even in the best job, you and me and other still have to deal with obstacles, up and down emotion/mood and our friends'/bos' ego. whether you like it or not, there is always be something that may upset you. but that doesn't mean it's the end of the world. relax. it is just another little thing to deal with. it is one thing to go through like in any other days.
now get back to work, enough reading someone's blog! ;p

Tuesday, November 3, 2009

if i could meet the cupid


if i could meet the cupid, i'll take away his bow and arrows and give him a blackberry storm plus a lifetime paid voucher for him to be online 24/7: emailing, browsing, chatting, facebooking, twittering, etc, etc. so, he will be busy being online all the time instead of messing up the world with his silly idea of man-woman falling love to each other. let people find what love really is. i guess the world will be way better without a baby -who cannot even stand on his feet yet, acting as a match maker. hardly understand God's mind when he lets a baby handle this huge super complicated thing. and when a man or a woman feel extremely stupid after a forbidden love or the love that doesn't work after some time, my guess, God is laughing his head out watching us from above trapped in the same old shit.