Pages

Wednesday, March 26, 2008

cesar-trend baru ibu-ibu di asia!

speaking about cesar, sepengetahuan aku, cesar itu adalah operasi besar yang dilakukan dengan membelah perut ibu hamil agar si bayi yang berada didalamnya dapat diambil keluar. cesar ini dilakukan ketika persalinan secara alami atau vaginal delivery.. tidak memungkinkan untuk dilakukan, atau kalau dilakukan akan beresiko, baik terhadap sang ibu maupun si bayi. entah itu karena posisi bayi dalam perut yang tidak seperti bayi-bayi dalam kandungan lainnya, atau keadaan si ibu yang memang kurang sehat. katanya juga, curi-curi denger dari cerita-cerita ibu-ibu kompleks tempat aku tinggal di gowa, karena cesar itu adalah operasi besar dan operasi besar itu sudah pasti mahal, maka cesar inipun juga mahal. makanya waktu ada ibu tetangga yang cesar untuk anak ketiganya, orang-orang pada bergumam, "oh.. ya, mampu bayar kok". satu lagi tentang cesar yang aku tahu, bahwa cesar itu jauh lebih sakit dari persalinan normal. ya.. gimana gak sakit, orang perutnya dibelah gitu.. jadi ingat waktu bersihin ikan dan perutnya dibelah bwat ngeluarin kotoran. bisa ngebaying gak klo perut ikan itu diganti dengan perut manusia? hi.. kalau aku sih langsung bisa mbyangin sakitnya seperti apa.. pasti sakit banget..

tapi, kata majalah time, saat ini caesar sedang digandrungi ibu2 di asia! rata-rata ibu-ibu middle class ke atas lebih memilih untuk melahirkan dengan membiarkan perut mereka dibelah. walaupun sebenarnya mereka bisa melahirkan secara normal, tapi dengan alasan klo ngeluarin bayi lewat vagina lebih sakit, belum lagi nunggu bukaan yang bisa sampai berjam-jam. alasan lainnya adalah biar bayinya bisa keluar pas dengan hari dan tanggal yang diinginkan. jadi, yang namanya suami panik ga ada, orangtua juga bisa dikasih tau kapan waktu yang tepat untuk ngeliad bayi keluar dari tubuh si ibu. karena-karena alasan ini lah cesar kemudian menjadi trend! yeah... ibu2 dikorea memimpin dengan 36%, diikuti taiwan33% dan singapura 30%.

gak tau juga klau ibu-ibu yang melakukan cesar sudah tau dan sadar atau belum akan bahaya "pain" yang bersembunyi dibalik cesar. kalau udah pernah ngelahirin lewat operasi cesar, maka kelahiran berikutnya musti lewat cesar juga. kenapa?

kalau mau melahirkan normal setelah kelahiran bayi sebelumnya lewat operasi, bisa berbahaya karena luka bekas operasi cesar kemarin bisa sobek dan konsekuensinya tentu saja sangat gawat.

ibu-ibu yang sudah pernah cesar langsung terjangkiti resiko ectopic pregnancy and placenta previa or accreta, yaitu kondisi dimana placentanya secara aneh berada ditempat yg bukan semestinya, yang dapat menyebabkan pendarahan dan komplikasi lainnya.

karena cesar, si bayi yang seharusnya disusui dalam waktu sejam setelah dilahirkan untuk memasukkan antibodi dan protein yang vital yang berfungsi sebagai imunisasi alami pertama bwat si bayi, tidak dapat dilakukan, karena si ibu masih belum sadar dr bius yang diberikan.

saat operasi berlangsung, kemungkinan untuk terjadi infeksi atau fatal blood atau kehilangan darah sangat tinggi, tidak sedikit ibu-ibu yang meninggal karena ini. bahkan ibu yang meninggal saat operasi cesar lebih tinggi dibanding ibu yang melahirkan secara alami, lho.

di thailand sendiri, kata Dr. Melanie Habanananda, cesar have become very fashionable. kampanye untuk melahirkan secara alami sudah mulai dilakukan, termasuk di korea dan thailand. tapi kampanye ini seringnya tidak mendapat dukungan dana yang cukup dan supporternya pun kurang. kata suami Dr melanie, kampanye ini seperti mendorong batu ke atas bukit.... betapa berat nian.. yang agak lucu di korea selatan, ternyata banyak ibu-ibu yang kurang informasi tentang cesar dan vaginal delivery. makanya, jangan asal ngikutin trend bu...tapi gak tau konsekuensinya apa..

well, kayaknya di indonesia trend cesar ini juga sudah mulai mengalami peningkatan. contoh aja ni beberapa waktu lalu aku nonton 4 mata, bintang tamunya istrinya tukul dan annisa triphapsari yang suaminya sekarang adalah sultan jorgi. waktu didatangkan instruktur untuk ibu hamil biar nantinya ngelahirinnya lancar, si annisa tenang-tenang aja, bahkan tidak melakukan semua gerakan yang dicontohkan, karena dia ngelahirinnya nanti bayi diambil langsung dari perut alias lewat cesar.

cesar ataupun vaginal delivery adalah pilihan... bahkan dokter pun tidak bisa memaksa seorang ibu yang ngebet ngelahirin lewat cesar (biar dibilang keren ma tetangganya and ga dianggap ketinggalan jaman) untuk membiarkan bayinya keluar lewat vaginanya.

kakakku yang anak perempuannya sekarang berumur 3,5 tahun yang agustusan kemarin menang lomba joget dengan lagu kucing garong, mengaku kalau waktu melahirkan dia sangat kepayahan, bahkan rasanya pengen mati sekalian karena sakit yang dirasakan, tapi begitu si bayi keluar mluncur smoothly dari vaginanya, semua sakit itu hilang, berasa dia tidak pernah didera rasa sakit apapun. saking bersyukurnya si bayi selamat dan sehat, jahitan yang diberikan untuk menutup sobekan di vagina pun tidak terasa...

jadi ibu-ibu, pilih yang mana nih? mau menunggu bukaan dan rasa sakit yang bisa berjam-jam tapi setelah itu terbebas dari banyak resiko dikemudian hari, atau memilih ikut trend biar berasa nyaman hidup bersosialisasi tapi setelah itu hidup dengan segala resiko menghantui...
pepatah yang ini memang berlaku abadi deh kayanya... "bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian"




Sunday, March 23, 2008

beware: mosquitos

aku selalu menikmati musim hujan, karena rasanya bumi terasa lebih kalem dan hangat. tapi sejak ngekos di swakarya no. 6, kenikmatan itu sedikit terusik. pertama karena teras rumah selalu tergenang, tiap kali hujan turun agak deras. sudah beberapa kali diperbaiki atap teras itu, tapi dasar rumah tua, tetap aja reyot. jadi, ya harus tetap menahan malu ketika teman datang berkunjung dan kena jebakan genangan air diteras. kalau cuma sampai teras sih masih aman, masih bisa tenang. nah, kalau dah mulai masuk ke dalam rumah, itu yang bikin tidak tenang.

aku pernah mendapati setengah rumah kos ini banjir waktu liburan menjelang hari raya idul fitri. waktu itu aku orang yang terakhir di kos, anak-anak lain sudah lebih dulu melenggang pulang ke kampung halaman masing-masing. aku pulang malam, dan kudapati air sudah masuk sampai ke kamarku! (kamarku berada di tengah). dengan panik kunaikkan semua barang-barang elektronik. komputer dan sound punya mas swiss yang kupinjam untung selamat. karena keadaannya kacau seperti kapal titanic yang mulai kemasukan air laut, jadilah tu air harus dikeluarkan. untung waktu itu aku diantar pulang mas swiss, jadilah kami berdua menguras air. gak banget deh... mana kami berdua sama-sama capek dan aku jelas sangat bt sama bapak kos karena tukang yang dijanjiin tuk benerin atap teras belum juga datang. besoknya, tu bapak kos ku telp dan aku komplain habis-habisan. anak-anak kos yang lain gak ada yang berani dengan tegas minta ke bapak kos, sampe akhirnya aku harus turun tangan, besoknya si tukang pun datang. itu masa yang lampau, kalau diingat masih bikin bt juga.

nah, musim hujan yang sekarang, meskipun air masih tetap menggenangi teras saat hujan deras, itu gak ada apa-apanya dibanding dengan serangan nyamuk! tahun ini serangan nyamuk betul-betul dahsyat. mereka makin banyak dan makin kuat. apesnya, aku ini termasuk golongan orang-orang yang sangat disukai nyamuk. kalau lupa masang anti nyamuk elektrik itu, habislah aku dijadiin bulan-bulanan oleh keluarga nyamuk. yang lebih heran lagi, akhir-akhir ini, para nyamuk kelihatan lebih kebal, walaupun anti nyamuk itu sudah kupasang, tapi mereka masih tetap bisa berseliweran, mendenging di atas kepalaku. duh, jangan-jangan ini nyamuk mutan. mereka sudah kebal dengan anti nyamuk yang ada saat ini. wahai, para produsen anti nyamuk, dosis racun nyamuknnya sudah saatnya dinaikkan nih...

yang kutakutkan bukan gigitannya yang selalu menimbulkan bintik merah nan gatal pada kulitku, tapi kalau-kalau nyamuk itu membawa virus demam berdarah atau cikunguya! hii.. serem. yang satu bisa menimbulkan kematian, yang satu lagi walaupun belum ada korban meninggal, tapi dia membuat orang lumpuh untuk sementara. namanya sakit itu gak ada yang enak, dan aku sangat berharap untuk tidak terjanggkiti virus apapun yang dibawa oleh nyamuk-nyamuk itu. pemerintah aja sudah berkoar-koar di TV, ngasih tau ada indikasi jumlah orang terjangkit DB dan Cikunguya bertambah, termasuk di Jogja.

berasa kok ada peningkatan jumlah nyamuk dari tahun sebelumnya. kenapa ya? rasanya sampah di kos2an selalu dibawa keluar jika sudah fully loaded. bak air juga sering diganti airnya (yang saat ku kuras, kuteriakkan sucker ke jentik-jentik nyamuk yang mencoba untuk berkembang), jadi dari mana datangnya nyamuk-nyamuk itu? well, kalau rasanya kita sudah cukup menjaga kebersihan dalam rumah, berarti nyamuk-nyamuk itu datangnya dari lingkungan sekitar tempat kita tinggal. tapi kalau kita yakin lingkungan kita juga sudah cukup bersih, tidak ada genangan-genangan tempat berkembangbiaknya nyamuk, berarti ini adalah akibat dari keseimbangan ekosistem yang terganggu. bisa jadi, predator alami nyamuk sudah jauh berkurang. mungkin waktu kita kecil dulu dan adek-adek kecil kita sekarang terlalu banyak membasmi cicak ya? dan akhirnya cicak yang seharusnya pengontrol alami jumlah nyamuk tidak dapat melaksanakan tugasnya karena jumlah mereka berkurang drastis sehingga tidak mampu lagi mengontrol jumlah nyamuk..

yang jelas, mari kita mengurangi perburuan terhadap cicak, lho kok? hehe. bukan ini ah maksudnya, maksudnya tuh, mari kita waspada terhadap nyamuk. pastikan semua bersih, pada bak penampungan air tidak ada jentik-jentik nyamuk. basmi sebanyak-banyaknya mereka agar mengurangi resiko kita terjangkit virus DB ataupun cikunguya.

aku gak punya tas....

beberapa minggu belakangan ini, empat orang teman kos rajin ke sunday morning, pasar kagetnya ugm, yang memang menjual aneka barang, mulai dari sarapan pagi, mainan anak, baju, sepatu sampai ke bantal dan seprei. sunday morning ini memang rame banget, kalau ada teman-teman dari luar jogja yang kebetulan lagi plesir, kalau waktu cocok pasti dibawa ke sunday morning ini. gak cuma urusan mengisi perut dengan aneka jajanan dan makanan untuk sarapan pagi, ini juga menjadi ajang untuk TP TP alias tebar pesona. jadi memang bisa sekalian untuk cuci mata, lumayan kan pagi-pagi ngeliat pemandangan mas mas dan mba mba yang segerrr..hehe

nah, setiap mereka pulang dari sunmor tuh, pasti membawa kantong kresek gd. awalnya gak kugubris, tapi hari ini penasaran juga mereka belanjaannya apa aja. waktu kuobrak-abrik kresek gd bawaan mb yenny, kutemukan sebuah tas. spontan kubertanya, "kamu beli tas?" dengan ekspresi wajah heran. "aku kan gak punya tas, miss mil" jawab mba yenny dengan kesan cuek
sambil memijit-mijit tombol hpnya. "trus yang disitu namanya apa?" tanyaku lagi sambil menunjuk ke arah dinding yang dipenuhi sekitar 4-5 tas yang digantung. mb yenny tidak menjawab, seperti malas mendengar perkataanku barusan. hehe.. perempuan. aku juga perempuan, makanya bisa lah mengerti "anugerah" yang diberikan Tuhan (atau kutukan bagi yang tidak pandai mengatur duid) pada kaum perempuan.

malam sebelumnya sih, aku diajak mba yenny ikutan ke sunday moring (sunmor), awalnya kuiyakan. begitu kuterbangun keesokan harinya, aku termenung sejenak. sunmor itu kan isinya dagangan, nanti aku gak bisa nahan diri lagi bwat belanja (terbanyang bejibun orang yang melakukan transaksi, tawar-menawar, dan diantara bejibun orang itu kulihat diriku!), padahal aku ini harus hidup hemat. karena ketakukan itulah kuurungkan niatku untuk ikut dan lebih memilih tetap berada di atas kasur dan menuntaskan baca komik ninja rantaro.

sebenarnya aku merasa menang, karena telah berhasil mengalahkan godaan nafsu unuk ikutan ke sunmor. tapi kemudian aku berpikir, kalau aku tetep ikut ke sunmor dan pulang tanpa membeli apapun, kecuali sarapan yang telah bersemanyam dalam perutku, berarti kemenangannya terasa lebih makyuss, iya gak?
anyway, kurasakan tak adil juga kalau aku hanya menjudge mba ini atau mba itu sukanya belanja tok, padahal duit ajah masih minta ortu, aku kan gak tau barang yang dibeli itu memang dibutuhkan atau tidak. kalau memang itu barang yang dibutuhkan, bomer lah aku, sudah berpikiran negatif, hii... jadi, jangan sok menilai orang, camkan itu mila! lagipula kalau memang itu hanya sekedar menyalurkan hobby belanjanya, mungkin dia sedang menikmati keperempuanannya dengan nafsu belanja yang mengelilingi seluruh tubuh. itu tetap haknya dia kan? jangan-jangan aku aja nih yang iri?

Ok, kalau perempuan itu kan bisa dibilang nafsu terbesarnya adalah belanja.. shopping shopping. nah, kalau laki-laki nafsu terbesarnya apa ya? jabatan kah?

Thursday, March 20, 2008

my brother, the one and only [part one]

this is the story of brother, my only brother. there are so many things about him. things that made us mad, things that made us smile, even laugh and things that made us cry and thankful. i am writing this because i love my brother and how i admire him...


walaupun bersaudara, tapi aku dan adekku, pendi, tidak mirip. persamaan kami cuma satu, yaitu alis yang sama-sama tebal. pendi mirip ibu, yang waktu kecil sering disangka orang jepang karena putih, bermata sipit dan berwarna coklat, bibir kecil plus rambut kriwelnya. kalau sekarang sih udah gak ada yang nyangkain dia orang jepang lagi, abis dia sekarang dah item. walaupun begitu dia tetap dengan bangga mengatakan, "kalau gak item bukan cowok namanya", wehehe..

waktu kecil, aku dan pendi sering bersaing untuk hal tinggi badan. beda umur kami cuma setahun, jadi dulu rasanya dia tuh bukan adik, tapi saudara tidak kembar yang lahir ditahun yang sama, heh.,
karena seringnya adekku yang lebih tinggi dari aku, jadi dia selalu menyebut aku sebagai adeknya. sebel sih, tapi mau gimana lagi. satu-satunya cara supaya dia ini bilang kalau aku adalah kakaknya adalah jika aku lebih tinggi dari dia, dan ini suseh betull.. karena badanku gak mau kompromi, dia mentok di 152cm, gak mau tambah lagi tingginya. sementara adekku terus tumbuh menjulang, bahkan melampaui si om juliz yang tingginya 170cm.

sebagai bungsu dan satu-satunya anak laki-laki, pendi ini sedikit manja dan egois. dan parahnya selalu menuduh ibu kami tidak adil. "anak mama hanya yang perempuan saja" begitu selalu protesnya tiap kali dia merasa bahwa dia dianaktirikan. bahkan ketika aku dan kakakku dibelikan bando untuk rambut, dia juga minta dibelikan bando yang sama. "biar adil" katanya sambil menghapus rintik air matanya.

selain iri-an (suka cemburu sama kakak2nya yang cantik, hehe), adekku ini juga sedikit penakut. dia itu suka nonton film horor. tapi, nontonnya harus ditemani, dan parahnya orang yang selalu diminta untuk menemani dia adalah aku. saat nonton, adekku selalu berlindung di balik selimut tua nan kumul dengan lubang disana-sini. pada lubang-lubang itulah adekku mengintip dan menonton film horor tersebut. om-om kami sering menggodanya karena melihat caranya menonton. tapi dia tidak peduli. dia tetap dengan gayanya, dan aku tetap diminta untuk menemani. kalau tidak dipenuhi, dia akan mengamuk, aduuh..

saat adekku masuk tk, alhamdulillah keadaan ekonomi keluarga kami sudah lebih baik. ayah sudah sembuh dari sakit panjangnya dan kembali beraktivitas sebagai guru di sebuah smp di makassar. adekku ini maunya aneh-aneh saja. waktu berumur 5 tahun itu dia suka sekali snack taro berwarna ijo itu. sampai untuk bekal dia di sekolah tk, dia tidak mau snack yang lain kecuali taro dan harus dua bungkus. harga taro waktu itu rp.150, jadi setiap pagi ibuku harus mengeluarkan uang rp.300 hanya untuk bekal si pendi ke sekolah tknya. ibuku sebenarnya sudah sering mengatakan pada adekku bahwa bekal dia itu terlalu mahal (untuk ukuran jaman 1990an). dibandingkan dia, aku hanya menghabiskan rp.100 untuk bekal tk. rp.50 untuk pisang goreng yang harganya rp.25 per biji, dan rp.50 nya untuk wafer lapis warna-warni yang harganya rp.25 dapat 2 bungkus wafer. tapi tetap, adekku tidak peduli. meski sudah dibujuk berkali-kali, dia tidak mau berangkat tk jika bekalnya bukan taro.

pada suatu malam di perayaan idul fitri, kami sekeluarga bersilaturahmi ke tetangga belakang rumah. waktu itu adekku kelas 5 atau kelas 6 sd. ibu tetangga kami ini menceritakan tentang keanehan yang dia rasakan saat memotong ayam di malam takbiran. selesai memotong ayam, dia mencium bau selokan yang baunya kuat/menyengat sekali. tetangga kami itu merasa yakin bahwa di selokan itu ada parakang (jenis setan-makassar version) yang memang terkenal berbau seperti bau selokan dan menyukai darah. sepulang dari rumah tetangga, memang sudah agak malam, sekitar jam 10. kami tidak ada pikiran apa-apa walaupun cerita tetangga itu cukup horor. tapi ternyata, cerita itu sangat membekas di benak adekku. dia tidak mau tidur sendiri di kamarnya. dia minta ditemani. ibu dan ayah yang sudah kecapean tidak menggubris permintaan pendi. "kamu itu sudah besar. masa dengar cerita itu aja takut? lagipula kamarmu itu kan berseblehan langsung dengan kamar kak mila dan kak tety, apa yang ditakutkan lagi? sudah sana tidur" kata ibuku cuek dan lalu masuk ke kamarnya, meninggalkan adekku yang sudah mulai turun air matanya. si pendi lalu minta dibolehkan tidur di kamarku. tapi kakakku menolak dengan alasan yang sama dengan ibu. adekku lalu menangis meraung-raung. aku sebenarnya sudah mengantuk juga. tapi karena gak tega melihat adekku yang sudah dicuekin sama yang lain, akhirnya aku menemani dia tidur di kamarnya. lagipula, dia kalau sudah nangis heboh begini, akan susah berhenti, dan aku pastinya gak bakal bisa tidur dengan lelap karena suara tangisannya itu. maka aku ambillah bantal dan selimut lalu tidur di kamarnya.

aku pikir rasa takut adekku akan berkurang seiring dengan umurnya yang bertambah. tapi ternyata dia masih juga takut. jadi, setelah kejadian dia ketakutan karena cerita tetangga, dia selalu menyimpan pedang/golok dari kayu disisi tempat tidurnya. kalau pedang itu dipindahkan dari tempatnya, dia pasti tahu karena sebelum tidur dia selalu memeriksa dan memastikan pedangnya itu masih ada. aku selalu heran dengan kebiasannya menyimpan pedang itu. tajam juga enggak, ngapain diandelin seperti itu? tapi si pendi dengan dada tegak berkata, "pedang ini untuk menghalau setan atau manusia yang jahat". kalau kata ibuku sih, dia cuma takut aja tidur sendiri.

adekku si pendi senang sekali main bola. setiap sore dia pasti pergi main bola dengan teman-temannya dari kampung yang berbatasan dengan kompleks perumahan kami. kadang-kadang dia pulang dengan kaki sedikit pincang, "cedera main bola" begitu selalu ucapnya. tapi itu tidak pernah membuatnya kapok. sore berikutnya dia pasti main bola. yang dikhawatirkan ibuku adalah kepalanya yang sering sakit itu. waktu kecil, kalau pendi tidak tidur siang, malamnya dia pasti meraung-raung kesakitan, sampai tetangga sekomplek pada nanyain ke rumah, itu siapa yang nangis? sakit apa? kok kedengerannya kasihan sekali" ibuku dengan malu-malu menjawab, "si pendi, sakit kepala karena gak tidur siang. gak papa, udah dikasih obat juga". ya, gimana gak malu, orang anaknya gak diapa-apain. adekku aja tuh nangisnya kekencengan, jadi dikirain macam-macam deh sama tetangga. si pendi nangisnya sambil bilang gini, "aduuh.. kepalaku sakit.. tolong tolong.. sakit sekali.." gimana gak bikin heboh coba?

karena sudah lebih besar, nangisnya memang sudah gak seheboh waktu dia kecil dulu, tapi tetap sakit kepalanya kambuh tiap kali tidak tidur siang. ibuku sebal sekaligus khawatir, karena cederanya itu dan sakit kepalanya. tapi, dilarang main bola juga percuma. anak itu pasti kabur. dia selalu saja nemu celah untuk keluar dari rumah dan main bola. ibuku lalu mengancam, "klo kamu nanti kamu mengeluh sakit kepala, ibu tidak mau tahu". tapi, yang namanya ibu pasti luluh ya. adekku sih memang rada tahu diri juga, kalo sakit kepala, dia lalu nangis sesunggukan. karena nangisnya seperti itu malah bikin ibuku tambah kasihan. akhirnya tetap juga dirawat sama ibu. setelah itu diperoleh lah kesepakatan, bahwa adekku bisa main bola asal sudah tidur siang minimal 30 menit. lumayan ampuh juga sih, walau adekku masih tetap mengeluh kalau kakinya cedera lagi karena main bola.

ada satu kejadian yang cukup heboh. ini terjadi saat adekku smp. zaman dia smp itulah masa-masa dia mukanya jadi jelek (kata omku) dan buandel del del.....

Trip to Bogor and When They Called me KAJOL!

akhir minggu yang lalu kuhabiskan dengan menemani rombongan anak-anak ifsa ke jakarta dan ipbogor. walaupun saat itu aku sedang dilanda flu, yang flu nya sendiri masih plin plan karena datang dan pergi, kuiyakan untuk turut serta karena viko secara langsung minta aku ikut. "untuk memperlancar lobby" begitu katanya.
tujuan anak2 ifsa ke bogor yang utama adalah untuk memperebutkan posisi dalam kepanitian nasional penyelenggaraan IFSS 2009 nanti. awalnya cuma ada 7 orang yang berangkat (+aku) sesuai dengan jumlah posisi yang diperebutkan. tapi karena melihat antusiasme and bibit-bibit yang tidak sabaran untuk tumbuh, maka diputuskan untuk mengajak anak-anak yang kemarin ikut upgrading ifsa. jadinya jumlah rombongan membengkak menjadi 16 orang.
nekat-nekatan nih berangkat, karena kami sangsi temen-temen ipb sanggup nampung 16 eksodus dari jogja selama 2 malam 3hari. tapi karena niat yang sudah bulat tertempel dijidat untuk belajar langsung bagaimana proses rapat, diskusi plus negosiasi level ifsa ipb-ugm, semua anak tetap dengan semangat tinggi berangkat.

hari pertama berjalan dengan sukses. gol yang sudah sebaik-baik mungkin dirancang, tercetak dengan manis, walaupun sempat deg-deg an juga. posisi president dan treasurer kita dapatkan, sesuai dengan tujuan utama trip ini.

hari kedua dibogor, agendanya adalah perbaikan draft proposal. untuk yang ini pun kami punya misi tersendiri, yaitu ugm yang lead substansinya. dan seperti hari pertama, ini juga berjalan dengan so smooth.

pengerjaan proposal dilakukan dikamar di duber. karena ruang yang tidak cukup untuk memuat anak-anak non big 7 itu, jadilah mereka memutuskan untuk mencicipi toge goreng di pasar kagetnya ipb. tapi sebelum berangkat, aku masih sempat guyon-guyonan dengan mereka. kadang aku tidak sadar kalau aku ini beda lima tahun dengan mereka, gila... waktu terus aja berjalan, gak mau take a break dulu. disaat cerita-cerita dan becandaan itulah si putro kembali mengungkit pernyataannya yang dilontarkannya pagi-pagi tadi, bahwa aku seperti orang india, dengan wajah, khususnya mata, alis dan hidung dan ditunjang oleh kulit yang legam. anak-anak yang lain mengiyakan, dan mamet langsung memanggilku kajol, mba kajol katanya. aku cuma senyum-senyum aja.

lalu tadi malam, sewaktu makan siomay dengan mas swiss di tempat langganan, kuceritakan padanya tentang anak-anak ifsa 2007 yang secara mufakat menyetujui aku persis orang india dan memanggilku mba kajol. sambil tertawa mas swiss berkata, emang kamu mirip banget ma kajol kok. wong aku tiap nonton film india yang ada kajolnya aku bilang ya.. sumil maneh sumil maneh (artinya sumil lagi, sumil lagi). haha, ternyata mas swiss sudah lama menyakini kalau aku ini mirip kajol. aku sih gak ada masalah, seneng-seneng aja malah, dah cantik, si mba jago nari lagi. tapi aku penasaran, gimana ya perasaan si mba kajol yang asli mengetahui orang yang mirip dia adalah aku... haha.

all praise due to Allah. Alhamdulillah we accomplished the mission. dapat wejangan yang begitu berarti dari dua alumni. tidak hanya adek-adek yang belajar banyak dari trip kali, akupun juga semakin menyadari bahwa persiapan dan rancangan medan perlu dibuat sebelumnya untuk menyetir jalannya forum. tidak lupa, never underestimate your competitor, selalu menganggap bahwa mereka juga mempersiapkan diri, sangat mencambuk diri sendiri untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik, lebih lengkap lagi.

p.s. sumil/ sumile/ sumi/ adalah panggilan yang diberikan oleh mba pito. umumnya yang manggil aku dengan sumil adalah temen-temen angkatan 2001 ke atas. mb pito lebih sadis lagi, klo gak manggil aku sum!, pasti manggilnya sumpel alias sumi plenyun.

Sunday, March 9, 2008

dan frisbee pun terpaksa turun pangkat...

sebuah frisbee kuning kami beli secara mendadak di toko buku gramedia demi menyukseskan sebuah game yang dijadwalkan oleh bang-kim-ro untuk game dipagi hari dalam rangkaian acara upgrading IFSA UGM akhir minggu kemarin. frisbee game ini memang aku yang ngusulin, karena anak-anak yang lain tidak ada usulan game. jadi dengan 19ribu rupiah, frisbee berpindah tangan dari shop staff gramedia ke tanganku.

penginapan yang cozy dan murmer dekat tlogo putri kaliurang itu pas banget untuk acara kali ini. dua materi sukses meluncur dengan tangan-tangan yang mengacung tak sabaran untuk bertanya pada sesi diskusi. sebagai imbalan untuk antusiasme anak-anak 2007 ini, panitia sudah menyediakan sebaki penuh ikan kerapu untuk dibakar. penuh perjuangan viko mencoba menyalakan bara di anglo, sampai kain lap milik penginapan harus dikorbankan demi memancing api menempel dibara-bara berwarna hitam legam itu. akhirnya setelah kurang lebih satu jam lamanya dan berbekal kipas hasil sobekan kardus air minum, warna merah mulai terlihat dibeberapa potong bara. semangat yang sempat turun langsung meluncur tinggi kembali dan empat ikan kerapu didaulat untuk menjadi ikan bakar shift pertama. pembagian tugas dimulai; aku, desta dan andre terus mengipasi bara sementara viko memoles sang ikan yang tengah berbaring terpanggang dengan mentega dan kecap. memasuki shift bakar kedua, vita dan lina yang melihat kami berempat bersiap menyantap ikan bakar shift pertama sebagai test drive, langsung berteriak untuk menunggu mereka menyiapkan sambelnya.

shift bakaran ikan selanjutnya berlangsung semakin cepat dan membuat anak-anak semakin excited. begitu sambel kecapnya datang, tanpa ba bi bu langsung digerubungi anak-anak yang memang sedari tadi sudah lapar mata. alat makan dipenginapan sangat minim, dan kami hanya memesan nasi bungkusan, alhasil kami tidak punya wadah untuk membagi sambel itu. entah sadar atau tidak, si lina mengambil frisbee kuning, dibaliknya dan dituangnya sambel kecap kedalamnya. aku terkesiap melihatnya, tidak bisa berkata apa-apa, tidak bisa membela sang frisbee., sementara lina memancarkan kepuasan karena merasa dirinya super jenius yang telah memecahkan kebuntuan permasalahan sambel yang terus ditarik kesana-kemari. berkat lina dengan frisbee kuningnya itu, kami tidak berjumpelan mengelilingi satu piring sambel, memberi ruang dan kelegaan untuk menyantap ikan kerapu bakar yang maknyus itu... hawa dingin kaliurang bahkan tidak sempat melintas dipikiran kami.

keesokan pagi, seperti yang telah dijadwalkan oleh bang-kim-ro, olahraga dan game pagi. kuambil frisbee yang masih tergelak dekat anglo bekas acara bakaran semalam, kucuci dan kuibas-ibaskan airnya. saatnya sang frisbee naik pangkat, kembali ke jabatannya semula. setelah menemukan tempat yang agak lapang, yang tidak lain adalah lapangan parkir tlogo putri, frisbee game pun dimulai. beberapa anak merasa aneh ketika melemparkan sang frisbee, dia melayang dengan aneh, meskipun demikian game tetap berlangsung dan membuat mereka ngos-ngosan. ditengah serunya game ini berlangsung, frisbee yang dilempar masuk ke halaman penginapan. butuh sekitar 6-7 menit untuk mendapatkannya kembali. tapi waktu 6-7 menit itu membawa dampak besar, anak-anak sudah kecapean mengejar frisbee. jadinya kami hanya main-main dengan frisbee itu.. semua lemparan melenceng dan meleset dari sasaran lempar. bahkan aku yang merasa paling menguasai plastik ceper ini bingung karena keahlianku menurun drastis. si viko yang penasaran lalu mengecek sang frisbee. tidak ada yang aneh. aku ikutan mengecek, memang tidak ada yang aneh, ini seperti frisbee pada umumnya. namun kemudian aku tertawa dan berkata, pasti ni frisbee jadi aneh dan eng ing eng karena semalam dijadiin wadah sambel. frisbee nya kepedesan! tawa anak-anak meledak menyetujui analisa yang paling masuk akal di pagi itu.

viko and his desire to do threesome with his two wives

akhir minggu kemarin di tengah derasnya hujan yang mengguyur kaliurang dan kami hanya bisa memandang titik-titiknya yang berat dan dengan cepat memenuhi tungku anglo dihalaman penginapan, viko kembali mengemukakan keinginannya untuk melakukan threesome dengan kedua istrinya. ini yang kedua kalinya aku mendengar viko mengutarakan keinginan/fantasi seksualnya dengan begitu bersemangat. tentu saja, hal pertama yang harus dia lakukan sebelum mimpinya itu menjadi kenyatakan adalah memiliki dua istri, dan untuk yang ini dia optimis bisa melakukannya karena dalam ajaran agama islam berpoligami dibolehkan. yang menjadi tantangan terbesarnya adalah apakah kedua istrinya nanti bersedia melakukan threesome? bagaimana membujuk dan meyakinkan kedua perempuan itu untuk melakukannya saat mereka masih ragu? yeah.. viko.., you have a long way to go, hehe.

aku hanya bisa tertawa mendengar hasratnya itu. tidak ada yang salah. tentu sah-sah saja memiliki fantasi seksual seperti yang dimiliki viko. aku hanya belum bisa membayangkan aku suatu waktu nanti melakukan threesome, haha... sepertinya aku tidak tertarik sama sekali. aku ini tipenya egois. satu diantara beberapa alasan aku tidak ingin memiliki anak biologis karena aku tidak ingin membagi cinta suamiku dengan anakku. tidak, kuingin cinta itu hanya untukku. maka akupun merasa tidak ingin membagi seorang laki-laki dikasur dan disaat yang sama. terlalu berat, haha..

mudah-mudahan aku tidak lupa untuk menanyakan progress proyek threesomenya viko di masa depan. would be great to hear his struggle, hehe..

All England, supporter dan pertatletan


"kalau set pertama kalah, aku gak mau nonton lagi lanjutannya" ujar ade, teman kos yang sering kugodain beberapa bulan terakhir seiring semakin seringnya aku beredar dikos2an saat pertandingan final antara pemain ganda campuran indonesia nova widiyanto dan lilyana natsir melawan pasangan china gao li dan cheng ho. beberapa teman kos termasuk aku sudah siap-siap menyaksikan laga satu-satunya perwakilan indonesia yang berhasil sampai ke final turnamen bulutangkis bergengsi all england yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali dan selalu berlangsung di birmingham, inggris (ya iyalah di inggris, masak di singapore? klo itu sih namanya all singaporean dong).

semangat campur was-was, tentu saja kami pengennya indonesia yang menang, tapi liad lawannya dari china kayaknya bakalan berat deh. china emang gak ada matinya, generasinya sepertinya gak pernah putus, mulai dari jaman yang aku bisa mengingat yaitu alan-susi, rexy-ricky, abis itu agak tenggelam, sampai muncul taufik yang begitu menjanjikan di awal kemunculannya. sedangkan di bagian tunggal putri sepertinya masih mati suri, entah kapan kembali hidup di alam nyata yang sekarang. sejak bulutangkis indonesia memasuki masa2 batu batanya (artinya zaman agak suram, agak jauh dari zaman emas, perak dan perunggu). seperti yang diwas2kan, pemain china langsung melejit jauh, komentar dan lenguhan kecewa satu persatu mulai terdengar semakin banyak keluar dari mulut teman-teman, bersaing diantara teriakan-teriakan pemberi semangat. tapi keadaan membaik, pasangan indonesia gencar menyerang dan mengejar ketertinggalan angka mereka, dan komentar yang bergema pun semakin ramai, "mas nova cakep deh", "anak pak natsir nih emang jago banget", "ayo mas", "gitu dong", "bagus", "habisin", begitulah beberapa teriakan semangat yang keluar dari kami. khususnya aku, aku yang paling semangat berkomentar dan terus mendukung dengan suara paling rame dan diselingi banyak teriakan. aku memang kalau menonton pertandingan memberi dukungan seperti itu. kebiasaan dari rumah. walaupun tidak diantara anggota keluarga kami yang menjadi atlet sampai ke pelatnas (adekku pendi atlet taekwondo dikampusnya dan sudah mengikuti beberapa pertandingan tingkat daerah), keluargaku jarang melewatkan menonton pertandingan olahraga dimana indonesia bermain. sehingga akupun sukses mengembangkan skillku menjadi supporter yang punya semangat tinggi. kadang memang aku juga tidak sadar kalau teriakanku yang paling kencang. tapi itu malah membuatku senang. ketika aku betul-betul menyaksikan langsung suatu pertandingan, aku pikir aku bisa menjadi supporter yang baik dengan teriakanku yang kencang ini, hehe..

menonton pertandingan bulutangkis seperti all england ini benar-benar suatu hiburan bagiku. aku bahkan sampai lupa kram perut dan pegal-pegal yang melandaku seharian ini karena menstruasi. baru semenit yang lalu aku meringkuk diatas kasur mba yenny, meringis kesakitan atas sakit yang tidak bisa kutolak tiap kali pelanggan paling royal ini datang setiap bulan, tapi langsung terlupa begitu pasangan indonesia nova-lilyana mulai berlaga dan sampai partai terakhir dimainkan, ganda putra, sakit karena kram+pegel sudah tidak kurasakan menganggu lagi.

setiap kali selesai menonton suatu pertandingan olahraga, aku selalu membayangkan bahwa aku juga atlit olahraga itu. jadi aku sekarang sedang membayangkan diriku menjadi seorang atlet bulutangkis. bukan pertama kalinya aku membayangkan diriku sebagai atlet cabanga olahraga yang satu ini, tapi kali ini terasa beda karena aku membayangkan diriku menjadi atlet yang penuh sensasi. sensasi karena aku berupaya membuat bulutangkis sekelas dengan tenis, banyak sponsor, hadiah yang besar, sorotan kamera berlensa panjang yang selalu nongol dipinggir lapangan sepakbola liga itali maupun liga inggris, pemain-pemainnya yang juga menjadi bintang iklan produk yang akan mucul di majalah time di setiap musim yang berganti 4 kali dalam setahun. dengan harapan ini akan menjadi cambukan motivasi bagi anak-anak di indonesia untuk menjadi atlet bulutangkis. but again, the morning sun woke me up from my another silly dream, hehe...

kadang aku merasakan keinginan yang kuat untuk menjadi seorang atlet, dan parahnya kadang aku merasa bahwa aku akan menjadi a fine athelete jikalau itu benar-benar terjadi. masalahnya keluargaku tidak memiliki sejarah peratletan.. walaupun banyak dari om yang mendalami seni dan olahraga beladiri (karate dan silat), tidak ada iklim peratletan yang ditumbuhkan oleh kedua orangtuaku. aku baru belajar berenang ketika kelas 2 smp, itupun hanya 3 bulan. aku berhenti tepat seminggu sebelum pendaftaran kejuaran renang antar klub, yang pelatihku berencana untuk memasukkan namaku untuk ikut bertanding. kakakku lebih beruntung, belajar berenang selama 2 tahun, dr kelas 4 sd sampai kelas 6, sampai dia master duduk bersila dikolam kedalam 4 meter. bulutangkis tidak pernah diseriusi, anak-anak komplek baru ramai main bulutangkis ketika sedang musim pertandingan, jadi ketika malamnya menonton para pemain berlaga, keesokan paginya pemandangan disekitar komplek dipenuhi oleh orang-orang yang bermain tepok bulu itu. kalau tidak punya raket, maka alas kukusan atau tutup panci emak terpaksa disewa untu sementara. aku mulai lebih sering main bulutangkis ketika sma, haha, betapa telatnya dan tertutup sudah kemungkinan untuk menjadi atlet olahraga yang satu itu. aku termasuk orang yang cepat bisa suatu olahraga, tennis meja misalnya, aku hanya dicontohkan beberapa kali dan langsung bisa. tapi karena semuanya mulai terlambat, tidak ada yang jadi, aku hanya sekedar bisa, tidak ada yang istimewa.

kadang ada sesal kenapa tidak memulai mendalami olahraga itu sejak masih kecil, tapi aku tahu kondisi keluargaku saat itu tidak memungkinkan untuk mengarahkan dan memfasilitasi kami ke arah sana. yah, akhirnya harus kuberitahukan kepada diriku sendiri, peratletan is just not my thing. as simply as it is.

oh ya, hasil pertandingan, nova-lilyana kalah dalam pertandingan 3 set, hiks.. di tunggal putri, pemain non unggulan dari denmark tine rasmunsen menang atas peringkat 3 dunia dari china, lu lan. ganda putri dimenangkan oleh pasangan korea dengan 3 set juga atas pemain china. tunggal putra, all china final, yang menang.. gak ingat lagi, tapi dia ngalahin lin dan dalam 2 set. ganda putra all korean final, gak ngikutin sampai akhir karena kurang rame jadi bikin ngantuk, lagipula dah jam 1 pagi.

p.s. pelatih ganda putri korea cuma 1 orang dan masnya cakep dengan mata sipit dan lesung pipinya! hehe.. mengingatkan aku pada seorang teman yang kepadanya kutitipkan salamku kepada lumba-lumba.

Monday, March 3, 2008

GO Ibu MenKes! Perlawanan Siti Fadilah Supari

our leaders should be like her...

Perlawanan Siti Fadilah Supari - Republika 13 Februari 2008


Wajahnya serius membicarakan ketidakadilan negara-negara maju. Kalimat demi kalimat meluncur deras. Dr Siti Fadilah Supari, satu dari sedikit warga dunia yang keras membela hak-hak negara berkembang di tengah dominasi badan resmi dunia dan negara adikuasa. Ia melawan dan berhasil.

Majalah The Economist London menempatkan Siti Fadilah sebagai tokoh yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak penyakit pandemik. "Menteri Kesehatan Indonesia itu telah memilih senjata yang terbukti lebih berguna daripada vaksin terbaik dunia saat ini dalam menanggulangi ancaman virus flu burung, yaitu transparansi," tulis The Economist (10 Agustus 2006).

Perlawanan Siti Fadilah dimulai ketika virus flu burung (Avian Influenza/AI) menelan korban di Indonesia pada 2005. Ia kelabakan. Obat tamiflu harus ada. Namun aneh, obat tersebut justru diborong negara-negara kaya yang tak terkena kasus flu burung. Ini tidak adil, negara-negara lemah yang terkena tidak memperoleh apa-apa. Untung saja ada bantuan dari India, Thailand, dan Australia.

Korban terus berjatuhan. Di saat itu pula, dengan alasan penentuan diagnosis, badan kesehatan dunia (WHO) melalui WHO Collaborating Center (WHO CC) di Hong Kong memerintahkannya untuk menyerahkan sampel spesimen. Perintah itu diikuti Siti Fadilah. Namun, ia juga meminta laboratorium Litbangkes melakukan penelitian. Hasilnya ternyata sama. Tapi, mengapa WHO CC meminta sampel dikirim ke Hong Kong?

Siti Fadilah merasa ada suatu yang aneh. Ia terbayang korban flu burung di Vietnam. Sampel virus orang Vietnam yang telah meninggal itu diambil dan dikirim ke WHO CC untuk dilakukan risk assessment, diagnosis, dan kemudian dibuat seed virus. Dari seed virus inilah dibuat vaksin. Ironisnya, pembuat vaksin itu adalah perusahaan-perusahaan besar dari negara maju, negara kaya, yang tak terkena flu burung. Mereka mengambilnya dari Vietnam, negara korban, kemudian menjualnya ke seluruh dunia tanpa izin, tanpa kompensasi.

Siti Fadilah marah. Ia merasa kedaulatan, harga diri, hak, dan martabat negara-negara tak mampu telah dipermainkan atas dalih Global Influenza Surveilance Network (GISN) WHO. Badan ini sangat berkuasa dan telah menjalani praktik selama 50 tahun. Mereka telah memerintahkan lebih dari 110 negara untuk mengirim spesimen virus flu ke GISN tanpa bisa menolak. Virus itu menjadi milik mereka, dan mereka berhak memprosesnya menjadi vaksin.

Di saat keraguan atas WHO, Siti Fadilah membaca di The Straits Times Singapura, 27 Mei 2006, bahwa para ilmuwan tidak dapat mengakses data sequencing DNA H5N1 yang disimpan WHO CC. Data itu, uniknya, disimpan di Los Alamos National Laboratoty di New Mexico, AS. Di sini, dari 15 grup peneliti hanya ada empat orang dari WHO, selebihnya tak diketahui. Los Alamos ternyata berada di bawah Kementerian Energi AS. Di lab inilah duhulu dirancang bom atom Hiroshima. Lalu untuk apa data itu, untuk vaksin atau senjata kimia?

Siti Fadilah tak membiarkan situasi ini. Ia minta WHO membuka data itu. Data DNA virus H5N1 harus dibuka, tidak boleh hanya dikuasai kelompok tertentu. Ia berusaha keras. Dan, berhasil. Pada 8 Agustus 2006, WHO mengirim data itu. Ilmuwan dunia yang selama ini gagal mendobrak ketertutupan Los Alamos, memujinya. Majalah The Economist menyebut peristiwa ini sebagai revolusi bagi transparansi.

Tidak berhenti di situ. Siti Fadilah terus mengejar WHO CC agar mengembalikan 58 virus asal Indonesia, yang konon telah ditempatkan di Bio Health Security, lembaga penelitian senjata biologi Pentagon. Ini jelas tak mudah. Tapi, ia terus berjuang hingga tercipta pertukaran virus yang adil, transparan, dan setara. Ia juga terus melawan: tidak lagi mau mengirim spesimen virus yang diminta WHO, selama mekanisme itu mengikuti GISN, yang imperialistik dan membahayakan dunia.

Dan, perlawanan itu tidak sia-sia. Meski Siti Fadilah dikecam WHO dan dianggap menghambat penelitian, namun pada akhirnya dalam sidang Pertemuan Kesehatan Sedunia di Jenewa Mei 2007, International Government Meeting (IGM) WHO di Jenewa November lalu, sharing virus disetujui dan GISN dihapuskan.

Prof Siti Fadilah anak bangsa yang melakukan perlawanan atas ketidakadilan. Bangsa ini memerlukan banyak orang seperti Siti Fadilah, yang berjuang untuk keadilan, kadaulatan, dan kesetaraan. Ia inspirasi untuk bangsa yang bangkit. (Asro Kamal Rokan ).

bangga? tentu saja. tidak banyak pemimpin dari negara berkembang yang mampu secara lantang dan tanpa gentar melakukan hal seperti yang dilakukan ibu siti fadilah supari. salut untuk ibu, semoga menteri, anggota dewan dan pemimpin yang lain bisa ketularan keberanian yang ibu miliki. dan disaat ini aku berjanji, untuk mencoba mengikuti jejak ibu, melawan korporasi dan semua yang bersekongkol di negara northern hemisphere di atas sana, saat mereka coba membodohi kita lagi...

subsidi yang baik dan benar

karena kemarin aku nulis menyebutkan kata ini "subsidi" maka aku lantas berpikir, ya sudahlah sekalian aku tulisin maunya aku (dan mudah2an ini juga maunya bagi banyak orang) tentang bagaimana subsidi itu seharusnya diterapkan (menurut aku) di negara ini, yes, you're right mate, Indonesia.

sesuai kata itu sendiri, subsidi berarti bantuan. nah, semua tarif yang kita nikmati mulai dari listrik, bensin, minyak tanah, air, dll hampir semuanya disubsidi oleh pemerintah. besarnya subsidi ini pun berbeda-beda, tapi secara umum ya.. cukup besar lah. apa yang terjadi kalau subsidi secara serentak dicabut? yang sekarang megap-megap sekarat, akan menghembus nafas terakhirnya begitu mendengar berita ini, yang kemarin masih bisa bernafas lega, akan mulai merasakan sesak didada, sedangkan para korporasi? tentu saja kubayangkan mereka masih bisa menurunkan suhu ac dalam kamar mereka meskipun diluar sang hujan turun laksana sedang melancarkan balas dendamnya.

tapi kata temanku, subsidi itu gak sehat. bikin masyarakat jadi manja. aku sepakat, dengan garis bawah, yang menjadi manja adalah orang-orang yang sebenarnya walaupun tidak disubsidi, hidupnya tidak akan merana, dan pasti tidak akan meninggal secara tragis karena kelaparan seperti yang dialami oleh ibu besse beserta anak laki-lakinya di makassar.

tragis untuk peristiwa itu sendiri. dan "sadis" sebutan yang kutujukan terhadap pemerintah yang dengan tega membiarkan ini terjadi tepat dibawah dua lubang hidungnya sendiri.

sekarang memang negara kita diambang krisis, yang menurut berita di tv dan koran, Indonesia tidak sendiri, karena negeri paman sam pun juga tengah mengalami hal yang sama.
tapi aku tetap meminta agar kita semua, tanpa terkecuali, mampu survive dari masa ini. perlindungan terhadap produk lokal-produk lokal harus ditingkatkan dengan pesat. kontrol terhadap produk-produk impor harus lebih ketat, jangan biarkan lagi terjadi harga bawang merah impor lebih murah dibanding bawang merah produksi dalam negeri, karena yang seperti ini hanya akan menyengsarakan rakyat, para petani.

subsidi hanya diberikan bagi bahan bakar dan penyediaan infrastruktur untuk transportasi umum/publik, untuk setiap transportasi yang mengangkut hasil bumi dan kebutuhan pangan lainnya. subsidi diberikan kepada pengkonsumsi tenaga listrik yang minim, seadanya, subsidi tidak boleh diperuntukkan bagi rumah mewah yang setiap ruangannya dipasangi pendingin ruangan. subsidi seharusnya diberikan untuk menekan harga pupuk. subsidi seharusnya diberikan untuk membenahi perpustakaan-perpustakaan dan koleksi bacaannya. subsidi seharusnya diberikan untuk asuransi kesehatan bagi keluarga miskin. subsidi seharusnya benar-benar memihak rakyat bawah.