Pages

Tuesday, March 17, 2009

facebook menggila

yang mengenal internet pasti juga kenal dengan facebook. sebagai situs jejaring sosial, facebook boleh dikatakan fenomena! sebelumnya saya lebih familiar dengan friendster yang banyak digemari oleh teman-teman kampus saya. sepulang dari trainingnya earthcorps, saya berkenalan dengan hi5 yang kemudian lebih saya sukai karena punya music player sendiri. sekarang setelah punya facebook, friendster dan hi5 saya anak tirikan, alias jaraaang skali saya perbarui infonya, jangankan ngapdet, menengoknya pun jarang.

saya perhatikan akhir-akhir ini, usai perayaan lima tahunnya facebook, halaman 'rumah' saya kebanjiran orang-orang yang meminta saya menjadi teman mereka. setiaaap hari, pasti ada saja yang mendaftar. seminggu yang lalu saya ke jakarta, pergi dengan mendadak karena ditelpon pak bos. tiga hari saya berada di kota yang ntah kapan macetnya berkurang itu. begitu saya balik ke site, online dan mengecek facebook, aje gile.., friend request saya menumpuk tinggi. saya sampai heran dan bertanya-tanya, ini apa karena bentar lagi kiamat sampai semua orang dari segala penjuru pengen punya banyak teman, atau.. memang dasarnya saya terkenal ya? (hueekkh..) dari semua permintaan yang masuk, sebagian ada yang saya kenal. beberapa saya hanya kenal muka tapi rasanya jarang atau belum pernah ngomong. sisanya lagi saya gak tahu. mata saya sampai sakit melihat permintaan segunung itu.

dengan perkembangan super super pesat seperti ini, tampilan facebook sudah berubah tiga kali, (seingat saya) plus tampilan iklan yang berkali-kali lipat peningkatannya. ntah sudah berapa lah kekayaan si mark zuckerberg ini, sampai dia sempat masuk golongan 10 orang terkaya sejagad (tahun ini sih dia gak masuk list ini lagi karena kembali didominiasi kaum bapak2, hehe) kira-kira duidnya yang seabrek-abrek itu digunain untuk apa aja ya? .

klo katanya facebook sih, facebook helps you connect and share with the people in your life. artinya saya dimana, kamu dimana, dia dimana, asal masih ada akses internet, asal punya hp pintar yang punya gprs atau malah bu blackberry, masih bisa berhubungan dimanapun dan kapanpun. dunia serasa betul-betul kecil dan gak punya batas administrasi sama sekali.

saking canggihnya dunia yang dibuat oleh facebook ini, barack obama dulu saat kampanye, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. dipakainya lah facebook itu untuk menggalang supporter. hasilnya, si bapak 47 tahun ini sekarang menjadi presiden the united states of america, bo! strategi kampanye obama pun praktis di copy paste oleh caleg-caleg di Indonesia yang sejak kemarin diperbolehkan secara formal untuk berkampanye. spanduk di jalan dan koran-majalah rupanya belum cukup untuk memuaskan hasrat berkampanye encik-encik dan puan-puan ini. untuk sekarang saya sedang cuti ngecek facebook, males liad iklan caleg dimana-mana.., huh.

kembali ke facebook, umur lima tahun dengan jumlah pengguna 150 juta orang dan menduduki peringkat ke-7 situs yang paling dicari di dunia ternyata cukup untuk meyakinkan pimred kompas mendedikasikan DUA HALAMAN PENUH hanya untuk membahas tentang facebook (Kompas, Minggu 15 Maret 2009 hal 17-18). sebagian dari saya merasa senang karena halaman berita selebriti (/gossip) belum pernah dibuat sebanyak ini (yuhuuuu..) tapi sebagian diri saya merasa aneh karena isi bahasannya dominan terdengar mengelu-elukan facebook. emang kompas dibayar oleh facebook untuk promosinya ya? eh, emang facebook masih perlu mengiklankan diri?

seperti halnya hidup, ada siang ada malam, ada baik ada buruk. Facebook, secanggih apapun, semenarik apapun, pastilah punya sisi positif dan sisi negatif. yang positif: kalau kita sedang kehabisan pulsa, maka kita bisa tetap mengucapkan selamat ulang tahun ke teman lewat facebook dengan menggunakan fasilitas internet kantor. facebook juga bisa meningkatkan kepercayaan diri seseorang. dari yg PD-nya masih rendah, bisa jadi tinggi. dari yang PD-nya emang sudah tinggi, menjadi lebih tinggiiii lagi. misalnya, kalau abis ngapa2in, langsung dimasukkan ke status. meski sedang bengong pun, itupula yang dimasukkan ke status. yang gak dimasukin paling status "sedang mandi.." hihihi.. kecuali klo ada yang super maniak, sedang cebar-cebur pun masih teutep ngapdet status.

negatifnya: kalau seseorang bisa merasa lebih 'eksis' di dunia per facebookan, apakah di dunia nyata dia juga bisa merasakan hal yang sama? kalau mengucapkan selamat pada teman yang baru saja mendapat anak pertama (terlepas dari masalah pulsa dan hambatan lain) terasa lebih nyaman lewat facebook ketimbang ngomong langsung, hmm.. bukannya aneh? Si Tom Hodginson nulis banyak nih tentang negatifnya facebook, langsung kesini aja yee.

saat jumlah teman facebook saya masih disekitar angka 100, saya cukup menikmati cara stay in touch ala facebook ini. tapi sekarang saat jumlah mereka meningkat 3x lipat selama kurun waktu kurang dari setahun, saya merasa kewalahan mengikuti perkembangan hidup dari setiap teman-teman saya itu. jadi saya salut pada mba priscilla di jakarta yang sudah punya teman lebih dari 1600 orang dan masih bisa catch up dengan teman-temannya yang kalo ditumpuk mungkin bisa setinggi gunung kerinci, puncak tertinggi di sumatra.

ada satu hal yang paling menakutkan dari facebook, yaitu ketika dia menjelma menjadi candu dalam hidup. tak cukup dengan mengecek melalui komputer/laptop, sebagian orang pun rela mengeceknya lewat hp. saat duduk dalam bus, mengantri di atm, menunggu jemputan, bahkan mungkin sebelum tidur.

untungnya facebook ini tersedia secara virtual, tidak dalam bentuk barang. kalo dalam bentuk barang, bisa berabe. bea cukai yang selalu mengawasi barang keluar masuk indonesia, mungkin akan mengatakan, "negara bisa rugi besar karena impor gelap facebook!" seperti halnya tertangkapnya 1 kapal yang memuat ibu-ibu blackberry selundupan dari singapura yang bernilai Rp. 15 M.

yah., facebook memang sedang naik daun. kalau boleh dibilang, ini adalah tahunnya facebook. untungnya saya manusia, yang bisa memilih untuk menonjolkan sisi yang mana (positif/negatif)., yang bisa memilih untuk cuti sejenak dari fesbuking (aktivitas related to facebook). yang jelas saya menyetujui prinsip ibu saya bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik (misalnya makan cabe terlalu banyak bisa sakit perut, menjadi perempuan terlalu cakep dikejar-kejar banyak laki-laki -hahaha.. halah!). makanya saya coba untuk tidak berlebihan dengan facebook ini., supaya saya tidak menjadi facebook addict secara khusus, dan mungkin kehidupan maya addict secara umum.

kalau kamu bagaimana? ;-)

Sunday, March 15, 2009

furry logic

mungkin mba rini sempat baca satu keluhanku di blog sehingga memberikan buku ini: furry logic, a guide to life's little challenges. sampai sekarang buku ini hampir tiap hari aku baca sebelum tidur. bahkan kalau sedang galau bisa aku baca berkali-kali. cukup ampuh untuk membuat hatiku lebih tenang, kembali optimis dan tersenyum lagi.

  • smile first thing in the morning
  • i would be unstoppable if i could just started
  • be yourself, nobody is better qualified
  • life is full of challenge and frustration- but sooner or later you'll find the hairstyle you like
  • always remember you are unique just like everyone else
  • if at first you do succeed, try not to look too astonished
  • if at first you don't succeed, swallow all evidence that you tried
  • no one is listening until you make a mistake
  • i never made who's who but I'm featured in what's that
  • all power corrupts absolute power is kinda neat
  • the trouble with work is... it's too daily
  • i try to take one day at a time... but sometimes several days attack me at once
  • i am not tense. just terribly, terribly alert
  • when you are in it up to your ears... it pays to keep your mouth shut
  • if you can keep your head when all about you are losing theirs- it's quite possible you haven't grasped the situation
  • i have one nerve left and you are getting on it
  • no day is so bad that it can't be fixed with a nap
  • if you don't agree with me, it means.. you haven't been listening
  • you don't have to agree with me, but it's quicker
  • never go to bed mad- stay up and fight
  • you'll always be my best friend... you know too much
  • your secret are safe with me... and all my friends
  • i don't repeat gossip. so listen carefully
  • do you believe in love at first sight? or should i walk past again?
  • anyone can be passionate. but it takes real lovers to be silly
  • too much of a good thing can be wonderful
  • if you leave me... can i come too?
  • the moment you have children, you forgive your parents.. everything
  • the quickest way for a parent to get a child's attention... is to sit down and look comfortable
  • there are few things more satisfying than seeing your children have teenagers of their own
  • you can't stay young forever. but you can be immature for the rest of your life
  • i want it all- and i want it delivered
  • i didn't claw my way to the top of the food chain to eat roughage!
  • never eat more than you can lift
  • it's been lovely. but i have to scream now
aku ketikkan kembali pesan-pesan dalam buku itu, karena aku ingin membagi, bahwa dalam hidup, tidak ada yang tidak mungkin. dan kita seharusnya tidak gampang menyerah karena hidup memberi segala kemungkinan. pun seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.




Thursday, March 5, 2009

SQ, Garuda, Air Asia dan Saya yang miskin nan belagu

Ini bukan tulisan yang membandingan ketiga maskapai penerbangan itu lho, tapi ini pengalaman yang sedikit memalukan, sedikit menyesakkan dada bagi saya pribadi. Anehnya, kedua-duanya terjadi dalam perjalanan Jakarta-Bangkok dan dengan orang yang sama! 

Kejadian pertama: Agustus 2008 saya kejatuhan durian runtuh! tapi durian yang kulitnya botak, jadi gak sakit, hehe. di bulan ini ada pertemuan Tiger Network Initiative di Bangkok, Thailand. dari kantor saya ada 3 orang yang berangkat. karena satu dan lain hal, yang satu orang tidak bisa berangkat dan saya yang ditunjuk untuk menggantikan orang itu. hah!! kurang beruntung apa lagi nih saya? baru 2 bulan masuk sudah bisa keluar negeri! (seperti yang dikatakan teman saya dengan nada sedikit iri). Mulai dari tiket lokal sampe tikel internasional, kantor yang ngurusin. Kebetulan dari ketiga orang yg brangkat ini, ada yang paling senior. sewaktu ditanyain mau naik maskapai apa? sang senior menjawab, "(Singapore Airlines) SQ aja karena waktu brangkatnya sore". sayadan satu orang lagi juga ditanya pertanyaan sama tentu saja tidak menolak kalo bisa berangkat pake SQ juga. Singapore Airline ini kan terkenal banged.  The best airline in the world, loh. Jadilah kami bertiga naik SQ. 

Bagaimana rasanya naik maskapai terbaik di dunia? tidak perlu diragukan, semuanya fanstastis! Mulai dari fasilitas, pelayanan (sumpah, pramugarinya memang ramah-ramah banged!), kenyamanan dan rasa bangga (karena naik pesawat mahal) saat check in (meski kami cuma penumpang kelas ekonomi) terasaaaa banget. Nyampe di tempat pertemuan, saya ketemu dengan donor kami yang beberapa minggu lalu mengunjungi kami di site. Basa-basi saya bertanya: 

Saya: "how was your flight, B?"
Donor: "oh, i had late night flight.  I am still sleepy but I 'm OK. How was yours?" 
Saya: "mine was good. I arrived at 8 pm. Which airline did you fly with?" 
Donor: "It was Garuda. bla bla bla bla bla....." 

Begitu mendengar kata 'garuda', seketika itu rasanya pipi saya ditampar oleh seluruh penduduk Indonesia! Gimana tidak? saya yang menadahkan tangan saya padanya agar diberi duid untuk menjalankan program malah naik Singapore Airline, yang harga tiketnya lebih mahal dibanding Garuda. Sedangkan donor yang berdiri di depan saya, yang selama ini memberi saya dan teman-teman saya duid, naik Garuda airline..... kontan semua rasa bangga karena naik SQ yang sebelumnya masih melekat di sekujur tubuh langsung rontok dan hancur berkeping-keping. Duuuuh, malu sekali saya rasanya. Ingin rasanya sembunyi dan tidak bertemu dengan sang donor ini untuk beberapa waktu, sampai malu saya hilang. Sayangnya, that conversation was on first day! Saya masih harus bertemu dengannya, berada dalam satu ruangan dengannya, bahkan dalam satu kelompok selama tiga hari berikutnya! how miserable. I am nowhere to hide. 

Kejadian kedua: Januari 2009 untuk kali kedua, saya ke bangkok. Pertemuan yang saya hadiri masih tetap seputar kucing, kali ini macan dahan. Kalau kemarin semuanya ditanggung kantor, yang ini saya dapat financial support' dari panitia (tetep aja dana lungsuran). Tapi karena gak 100%, sisanya yang sedilut itu saya minta ke kantor. Sayangnya, permintaan saya tidak dikabulkan., hiks. Katanya kantor saya ternyata sedang tidak punya duid untuk travel. Jadi saya disarankan untuk minta langsung ke donor. Ini adalah donor yang sama, donor B. Saya pun mengirim surel untuk minta dibantu biaya yang saya butuhkan untuk berangkat. 

Donor: "kondisi keuangan disini juga sedang tidak bagus. kalau bisa cari kekurangannya di seputaran kantor (maksudnya di site lain). kalau memang tidak dapat, nanti saya usahakan". 
Karena belum dapat talangan juga, saya kirim surel lagi ke donor, plus hitung-hitungan berapa sebenarnya yang dibutuhkan. 
Donor: "it's tiny money! I'll pay it. And I am going there as well. So, see you!" 

Hahaha.., leganya.., akhirnya bisa berangkat juga. Sempat deg-degan juga sih. Sayang banget soalnya kalau gak berangkat. Tidak mau mengulangi horor sebelumnya, kali ini saya naik Garuda. Bagaimana rasanya kali ini? seperti penerbangan lokal di Indonesia lah, pesawatnya tidak sebesar SQ, tidak ada tv pribadi di setiap kursi, yang ada tv massal yang hanya diisi program 'just for laughs', pramugarinya? manis, tapi udah kliatan ibu-ibunya. Yang parah adalah waktu berangkatnya, dari Jakarta jam 9 malam dan nyampe Bangkok jam 1 pagi. Nanti pulangnya, dari Bangkok berangkat jam 1 pagi. Alammaaaakk ...jadwalnya tidak manusiawi begini. Tapi saya merasa nyaman karena saya pasti tidak mengulangi kegeblekan yang sama (cuilee... yakin banget). Pertemuan tentang macam dahan ini berlangsung tiga hari. Lot of discussions. but lots of delicious Thai food. Tapi di hari ketiga sempat bolos., hehehe.... saya+donor+senior main ke kantor teman. Saya masih stay satu hari lagi di Bangkok. Kebetulan saya punya teman disini, aseli 100% Thailand. Donor B ini juga mau ke Indonesia lagi, utamanya sih mengunjungi site tempat saya kerja. Karena saya perkirakan si donor bakal nyampe lebih awal dari saya, maka saya bujuk dia: 

Saya: "B, please dont show up at the office before I come, Otherwise my boss will kill me coz he knows we were at the same workshop" dia langsung tertawa. untungnya si donor orangnya asik. dia menjawab, 
Donor: "well, I know you're staying bcoz you have a date with your Thai boyfriend, so what's his name?" 
Saya: "His name is Joy and he is not my boyfriend. So, will you please not to show up before I come?"
Donor: "Hahaha.. Joy., it's a funny name for a man. Well., I have to stop by at Jakarta anyway. So, ya, no problem" 
Saya: "Thanks a lot! You're cool. So, when is your flight to Jakarta then?" 
Donor: "I'll fly on Sunday evening coz i still have a meeting here" 
Saya: "Meeting on saturday? ooh c'mon" godaku. "which airline to Jakarta?" 
Donor: "Hehe.. I know. but I guess it wouldnt be so bad. It's Air Asia. That's the same airline I flew to Bangkok as well." 
Saya: .....[speechless].... 

Kali ini, saya tidak hanya ditampar oleh seluruh orang Indonesia, tapi juga oleh seluruh orang Thailand!!! saya lalu teringat satu bagian di buku Edensornya Andrea Hirata yang kejadiannya serupa dengan apa yang saya alami. Di kota Paris, pada suatu waktu, ada pertemuan antara Indonesia dan Jepang. Agendanya: pemberian bantuan dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah Indonesia. Perwakilan dari Indonesia tiba di tempat pertemuan dengan naik Limousine. perwakilan dari Kepang tiba di tempat yang sama dengan hanya naik taksi biasa! rasanya, saya tidak ubahnya seperti perwakilan negara saya itu. sudah miskin, peminta-minta, belagu pula!

kesandung dollar leccek

saya dikasih uang US$ 320 sama karen, presidennya projek macan dahan, untuk bayar utang tiket saya di kantor. karena sudah lama tidak berurusan dengan bayar2 tiket ke luar, jadi 4 lembar uang dollar itu langsung saya masukkan ke dompet saya tanpa peduli untuk ngecek tahun dan serinya.

begitu tiba di kantor, duidnya gak langsung saya serahin., meski sudah ditagih sama orang keuangan sejak hari pertama saya masuk kantor lagi, hahaha. bukan bermaksud jahat. masalahnya gini, utang tiket saya US$404, duid yang saya punya cuma US$320, jelas gak cukup la untuk bayar utang tiketku itu. duid itu saya simpan saja sambil nunggu orang yang katanya mo bayarin sisa yang US$84. lumayan toh, US$ 320 kalo dirupiahin dengan rate skarang (Rp. 12300) maka di dompet saya ada Rp. 3,936,000 hehe.. karena dollar dompetku tetap aja tipis. tapi coba klo dollar ini dirupiahin ke dalam bentuk 50ribuan rupiah?.., wuiih.. pasti dompet saya sudah tebal!!

setelah berdiam selama 3 minggu dan mendapat kepastian kekurangan yang US$84 itu , empat lembar dollar amerika itu akhirnya saya serahkan juga. saat itu tidak ada komentar apa2 dari orang keuangannya. tapi seminggu berikutnya saya dipanggil, tentang dollar yang kemarin!.
begitu masuk ruangannya, empat lembar dollar itu diserahin kembali ke saya. "dollarmu gak laku! orang travelnya gak mau nrima. mereka minta yang tahun 2003 (paling tua) dan serinya harus 'F'. lagipula yang kamu punya ini sudah lusuh, leccek dimana-mana. pokoknya saya gak mau tahu, dollar yang saya terima mesti seperti yg diminta sama orang travel!
saya melihat kembali satu persatu lembaran dollar itu dengan seksama. semuanya tahun 1999 dan memang sedikit lusuh. di lembaran $20 malah terkena tinta pink di sudut atas.

aduuhh. saya langsung teringat bahwa di indonesia, meski banyak orang yang mengidolakan negerinya pakde (paman dalam bhs jawa) sam itu, kita ternyata sangat selektif dengan lembaran mata uangnya. gak boleh leccek, gak boleh bekas terlipat, gak boleh tahunnya terlalu tua, gak boleh sedikitpun kena tumpahan tinta, dst.. dst...
kalau dollar kita kondisinya tua ataupun leccek, ada dua kemungkinan: masih laku tapi nilainya rendah atau tidak laku sama sekali.

saya merana mendengar permintaan dari orang keuangan. gimana nanti kalau di pekanbaru gak ada yang mo nerima dollar yang memang sdikit lusuh dan leccek ini??
antara khawatir, panik and somehow yakin dollar yg saya pegang ini masih berlaku, saya coba membujuk orang keuangan.
"dollarnya bukannya bisa ditukarin ke bank?"
"ahh., itu urusan kamu lah. pokoknya saya mau nerima dollar yang sesuai dengan yg diminta orang travel!" jawab orang keuangan lagi. terdengar nada sebal dalam jawabnya. mungkin karena terlalu banyak berkutat dengan angka2 rupiah dan laporan keuangan membuatnya pusing, dan persoalan dollar ini membuat kepalanya makin pusing saja.
saya menghela napas. "ok, biar saya yang tukar" jawabku lalu permisi keluar.

besok paginya saya ke bank. ternyata dollar saya juga tidak diterima dengan alasan yang sama: tahun tua, kena tinta, dan leccek. ampuuun deh, sampai segininya punya dollar.

akhirnya nemu juga tempat yang mau menerima dollarku ini, money changer!!
smuanya aku tukar sesuai dengan dollar yang baru. setelah membayar 96000 sebagai ongkos tukar dollar lama ke baru, saya diberi amplop bikinan sendiri (dari kalender). "biar gak terlipat dollarnya. klo ada bekas lipatan nanti gak diterima lagi dollarnya" kata orang money changer sambil senyum.
"terima kasih ya" jawabku.

dollar dollar.... sampai segitunya kah kau musti diperlakukan?
sumpah., ribet dan bikin pusing aja!