Pages

Monday, January 28, 2008

langit djogja disuatu siang

aku sedang dalam perjalanan pulang dari atm ke kos ketika aku menengadahkan mukaku sedikit ke atas dan kudapati langit biru yang langsung membuatku terpesona, "aah.. betapa cantiknya langit djogja siang ini". aku tahu langit senja adalah salah satu kecantikan universe yang sering diperlihatkan oleh Allah kepada manusia. tapi langit disiang hari? disaat panas sinar matahari menyengat dan orang-orang yang sedang berada dijalan saat itu hanya ingin sampai ke tempat tujuannya untuk menikmati naungan yang mendinginkan suasana tubuh. mungkin tidak banyak orang yang peduli ataupun sempat berpikir bagaimana jika kulihat sekilas langit siang ini? langit saat itu, kecantikannya, tidak pernah kuingat langit secantik itu sebelumnya. warna birunya membuatnya seakan-akan hanya langit itu satu-satunya yang mengerti tentang diriku, yang memaafkan kesalahan yang kubuat. langit saat itu seolah merentangkan kedua tangannya dengan lebar, siap menyambutku kedalam pelukan hangatnya. warna birunya yang kuyakin tidak ada satupun crayon, pinsil warna ataupun cat yang mampu menyamai kebeningan, keikhlasannya. dan matahari yang secara perlahan bergerak menuju posisi puncak disinggasananya, seakan menari diantara beberapa gumpalan awan putih tebal.., dan awan-awan putih tebal, seperti marshmallow yang dengan centilnya melayang-layang dilangit.

aku merasa senang sekali dengan menempuh rute yang kupilih. pagi tadi jam 8, om juliz membangunkan aku dengan telponnya. kupikir ada sesuatu yang ingin disampaikannya tentang keadaan keluarga, tapi ternyata si om hanya usil, dia menggodaku tentang mengikuti pemakaman pak harto hari ini. kemudian om bertanya, "kok baru bangun, dah jam 8 ini?" kukatakan pada om, "aku baru tidur jam 4 pagi, ada sesuatu yang kukerjakan". si om kembali bertanya, "apa yang dikerjakan?". kujawab dengan singkat, "sesuatu".
meskipun rasanya aku ingin kembali tidur setelah om juliz menyudahi keusilan paginya, tapi aku ingat aku musti menulis satu lembar surat. segera kuraih satu lembar kertas surat dan pena oranye ku, tapi sebelum kumulai menulis, laptop kuhidupkan, melanjutkan film you've got mail, yang subuh tadi mengantarku tidur. lanjutan film ini menemaniku menuntaskan 1 lembar surat itu. rasanya seperti beradu cepat, antara aku menulis surat dan ketika akhirnya NY152 dan Shopgirl bertemu alias kopi darat. aku menang, yeii... jadi aku bisa menikmati lagi bagian akhir dari film yang sejak awal sampai akhir film ini tidak pernah membuatku bosan menontonnya berulang-ulang kali.

you've got mail selesai, laptop kumatikan, dan segera kubergegas menuju kamar mandi. sudah jam setengah sebelas, aku musti cepat untuk memposkan suratku karena pelayan pos express ditutup jam 11 siang. kukayuh sepedaku ke selatan gedung pusat ugm dan berhenti tepat didepan mobil pos keliling. "pos express, pak" kataku mantap. "sebelas ribu lima ratus, ya" kata bapak petugas pos. "iyah" kujawab sambil kuserahkan selembar uang dua puluh ribu. aku ingin surat ini sampai kepadanya secepatnya sehingga keesokan hari dia bisa membacanya.

aku perlu uang tunai, sementara aku berada ditengah-tengah dua lokasi atm, satu didepan mirota kampus, satunya lagi sebelum ring road utara. keduanya hampir sama jarak tempuhnya. setelah pikiranku berdebat sendiri selama beberapa saat, akhirnya diputuskan untuk ke atm sebelum ring road utara. keputusan yang membuatku senang, karena aku bisa melihat keindahan, kecantikan langit djogja saat itu. kalau aku mengambil rute kebalikannya, mungkin aku tidak akan punya kesempatan untuk menengadahkan mukaku ke atas, karena aku akan terlalu sibuk memperhatikan jalan dan mungkin agak menundukkan kepala, berusaha menghindari panasn matahari yang bersinar cukup cerah, dan karena jalan balik menuju ke kos sedikit menanjak, maka kuyakin energiku tersita untuk hal itu.

langit djogja yang begitu cantik siang ini.., segera setelah sampai dikos, ku berlari ke kamar menyambar kameraku dan mencoba mengabadikan kecantikan itu.., karena kutahu, seluruh kemampuan otakku tidak akan cukup untuk menampung seluruh kecantikan ini. puas rasanya, walaupun hanya satu jepretan. dan yang terpenting dari hari ini adalah rasa syukurku kepada pemilik universe, yang ditengah kegalauan hatiku karena kesalahan yang kubuat diakhir minggu kemarin dan ditengah harapan dia akan cepat sembuh dari sebelnya dan kembali tersenyum padaku, masih memberikan aku anugerah menikmati kecantikan langit djogja siang ini. terima kasih Allah untuk keindahan, kecantikan yang Kau perlihatkan kepadaku, yang telah menambahkan semangat kedalam diriku.

No comments:

Post a Comment