Pages

Tuesday, February 26, 2008

JK oh JK


sewaktu keluar dari kos, aku seyakin-yakinnya bahwa warnet hasil tidak penuh, bahwa ketika aku sampai kesana, tidak akan kujumpai barisan orang yang sedang mengantri, ternyata perkiraanku ini keliru, kudapati tiga orang perempuan tengah duduk di sofa ijo hasil. sempat ku berpikir, apa lebih baik aku bawa laptop ke cafenya bayonet ajah? ah.., tapi terakhir kali aku kesana, aku tetap ngeluarin duid lebih dari 20rb untuk cheese fried banana, salad buah dan tige gelas air hangat. jadi kupikir-pikir ah sama aja bayarnya. jadi aku memutuskan untuk ikut mengantri. enaknya ngantri di hasil ada koran kompas yang bisa dibaca. bisa tamat satu edisi kalau ngantrinya lumayan lama.

setelah memulai baca koran dari halaman belakang, seperti yang biasa kulakukan, tibalah aku dihalaman kedua kompas edisi senin 25 februari itu. dengan judul begitu menterang, "ekonomi membaik kata wapres jusuf kalla", tidak mungkin kulewatkan untuk dibaca. sang pengusaha yang sukses yang menaikkan kepercayaan diri masyarakat sulawesi selatan (well, aku merasa ada pride tersendiri ketika JK dilantik menjadi wapres plus keraguan bagaimana dia akan menjalankan tugasnya dengan latar belakang bisnis yang sudah menyatu dengan darahnya. in my opinion, bisnis = korporasi = penghisap darah rakyat) sedang dalam kunjungan negara di korea selatan. disela-sela travelingnya itu (next trip wapres dan his genk adalah jepang), JK mengatakan, "ekonomi negara kita membaik. buktinya, waktu untuk mencapai bandara soekarno hatta (cengkareng) sekarang lebih lama. itu karena sekarang ada lebih banyak mobil dijalan, berarti orang yang punya mobil juga bertambah". "kurang ajar!" geramku dalam hati, dasar penjual mobil! pak, udah pernah ngitung sendiri kah dirimu berapa banyak orang indonesia yang mampu punya mobil dibanding orang-orang yang bahkan untuk membuat dapur mengepul setiap hari sampai termegap-megap mengais rejeki di dalam selokan? bisa menjaminkah dirimu, hai pak wapres, bahwa mobil-mobil yang menambah sesaknya jalan-jalan diperoleh dengan jalan yang halal? jangan-jangan beberapa diantaranya adalah hasil menggelapkan raskin (beras untuk rakyat miskin) atau penyelewengan terhadap sapi impor seperti yang dilakukan oleh mantan ka bulog widjanarko? atau mobil-mobil itu adalah hasil penjualan putau, sabu-sabu, dan naza lainnya yang hari ini tengah menghancurkan satu lagi jiwa generasi muda indonesia?

bukti kedua yang diberikan oleh JK malah makin membuatku mengelus dada. JK bilang begini, "kita kekurangan pasokan listrik itu juga karena sekarang makin banyak orang yang menggunakan AC. itu berarti makin banyak orang indonesia yang mampu membeli AC dan membayar tagihan listrik yang beratus-ratus ribu rupiah". oh pak.. pak.. AC sejak awal keluar sudah menimbulkan masalah lingkungan. dulu ketika memakai CFC, dia merusak lapisan ozon yang memungkinkan radiasi berbahaya dari matahari masuk ke bumi dan mengancam kulit manusia dengan penyakit kanker kulit yang ditimbulkan. sekarang, karena memenuhi terlalu banyak orang egois dengan ACnya, konsumsi batu bara harus terus ditambah untuk menyalakan pembangkit listrik, padahal pembangkit listrik ini penyumbang emisi terbesar karbon ke atmosfer sampai kita mengalami krisis iklim. bumi akan semakin panas dan bertambahnya AC malah akan memperburuk keadaan. Kalau temperatur terasa makin panas, kalau udara jogja yang setiap bulan agustus terasa dingin dan pada agustus tahun ini malah terasa panas, itu bukan berarti kita harus mulai berpikir untuk membeli AC, tapi itu artinya jumlah pohon yang kita tanam itu masih kurang banyak, dodol!

aku selalu mencoba untuk berpikir positif, selalu kucoba, tapi kadang-kadang itu sangat berat. seperti sekarang, aku ingin berpikir positif bahwa mobil dan AC itu memang dihasilkan dari uang yang baik, uang yang tidak haram, uang bukan hasil menghisap darah rakyat miskin. tapi saat ini itu sangat berat untuk kulakukan, dan pikiranku tidak bisa kukendalikan untuk tidak berpikir negatif. salahkah diriku karena telah gagal untuk tidak berpikir negatif ditengah masih tidak mengertinya diriku kemanakah lari uang negara sebesar 7 triliun dari kasus BLBI yang seharusnya dibayarkan oleh para koruptor bangsat itu? kenapa mereka hanya diwajibkan untuk membayar 2 triliun dari total 9 triliun, heh?

pak JK oh pak JK, kemana lagikah harus kutempatkan sebuah "pride" yang semakin mengecil itu. karena sudah terlalu kecil, aku takut dia akan hilang dengan mudahnya. terjatuh saat aku mengayuh sepedaku, atau tersapu bersama tag-tag laundryku.

pak JK, tolong sempatkan baca berita di BBC ya. disitu PBB mengatakan jumlah warga negara yang kelaparan meningkat seiring dengan meningkatnya harga bahan pangan dan Indonesia adalah negara pertama yang disebutkan!

tabe' ki di...

No comments:

Post a Comment