Pages

Tuesday, February 19, 2008

aku tidak berdaya

begitu banyak pertanyaan mendera tidak hanya alam pikirku, tapi seluruh tubuhku. "kapankah aku bisa lebih berguna?', "kenapa aku tidak berdaya?", "apa yang bisa kulakukan?"..
kuhaturkan maafku, lirih, kepada mas purwanto, pembuat rempeyek kacang dan juga kepada semua pelaku umkm di dusun puton kabupaten bantul, yang tahun lalu selama 2 bulan lamanya aku dan kesembilan teman coba membantu melalui program kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat.

lidahku kelu, sesaat setelah mendengar pertanyaan terlontar dari mas pur, "sekarang semuanya naik, gak kira-kira naiknya. bagaimana ini mas/mba mahasiswa, kira-kira sampeyan bisa bantu apa?" pertanyaan yang meluncur dengan tenang ini begitu menohok dadaku. tiada solusi yang mampu kupikirkan, apalagi untuk ditawarkan. tidak ada bantuan yang bisa kuberikan. saat ini hanya sebuah permintaan kecil yang bisa terucap, agar tetap bertahan dan bersemangat., dan disertai harapan keadaan akan lebih baik bagi iklim usaha mereka.., yang begitu bersahaja.

aku menemukan diriku sendiri tidak berdaya dengan kenaikan harga-harga semua produk. dalam hati aku hanya bisa mengutuk diriku sendiri yang tidak mampu berbuat apa-apa, mengutuk para mafia-bandit ekonomi-para korporat yang kuyakin saat ini tengah merayakan suka cita bertambahnya aliran dollar ke dalam rekening yang ukurannya lebih besar dari gudang uang paman gober bebek, di atas lumpuhnya ekonomi masyarakat bawah.

No comments:

Post a Comment