Pages

Sunday, May 25, 2008

euforia thomas-uber

indonesia...! indonesia...! indonesia...!

siapa yang tak kan luluh hatinya mendengar sorakan membahana tanda dukungan penonton yang sangat besar terhadap para pejuang tim uber indonesia. bertanding di babak perempat final, dukungan supporter indonesia tak pernah surut. dalam waktu hanya dua jam, tim uber indonesia sukses menekuk tim uber hongkong.

haha... aku rasanya seperti reporter yang melaporkan hasil pertandingan saja. well, lebih dari itu. bulutangkis adalah satu diantara olahraga yang aku selalu dengan senang menonton. walaupun dukunganku ini hanya lewat teriakan semangat di depan kotak kaca ajaib bernama tv, aku optimis kesiapan mental para pemain indonesia sangat terbangkitkan dengan dukungan dari seluruh negeri.

dengan dukungan tulus seperti itu, hati siapa yang tidak akan tersentuh? aku tidak merasakan langsung dukungan tulus ikhlas itu. yang pertama, aku bukan pemain bulutangkis. yang kedua, aku ini satu diantara supporter pasif yang mendukung dari depan layar tv. tapi, rasanya aku berada diantara para pemberi semangat yang tak pernah lelah meneriakkan yel-yel dukungan.
membela negara seperti yang dilakukan oleh maria kristin dkk, adalah sesuatu hal yang tidak mudah. beban besar berada di pundak masing-masing pemain, termasuk para pelatih dan manajer tim. dan betapa terharunya ketika mengetahui bahwa dukungan segenap mengalir begitu dahsyat, begitu murni, begitu tulus. mendengar dukungan sedahsyat itu, membuatku merasa mampu melakukan apapun demi mengharumkan nama negara. berada ditengah sorakan yang membahana, membuatku merasa mampu melakukan segala yang terbaik hanya untuk membuat ibu pertiwi bangga. betul-betul membuat hati tergerak., betul-betul membuat jiwa merasa hangat.

"Ini pertama kalinya saya ke sini. Atas dasar nasionalisme saya mau dukung abang saya berlaga, Taufik Hidayat," tukas seorang penonton bernama Adrianto antusias, setengah berseloroh. "Kalah atau menang itu 'gak masalah. Yang penting kita teriak dulu," lanjut pemuda berusia 22 tahun itu. (dalam detiksport.com)

tapi apakah euforia ini dirasakan oleh setiap individu bangsa ini?
aku hanya bisa membayangkan, seorang koruptor akan iseng-iseng menyempatkan waktu melihat perjuangan pemain tim thomas dan uber cup. agar dapat disadarinya, betapa phateticnya dia yang tak ubahnya seekor hewan pengerat, seekor tikus, yang kerjanya hanya menggerogoti bangsa saja., sedangkan disaat yang sama, sekelompok rakyat berjuang memberikan yang terbaik untuk tanah air indonesia. biar dia merasakan tamparan keras diwajahnya atas hal paling memalukan dan paling biadab yang seorang manusia bisa lakukan di dunia ini, korupsi.

mungkin ini hanya euforia kejuaraan bulutangkis beregu thomas dan uber cup, dan euforia itu berhasil menyedotku masuk ke dalam gulungan fantasinya. dan aku hanya bisa berteriak-teriak sendiri, memberi semangat, tapi biarlah, kuanggap itu suatu bentuk penghargaanku yang paling bisa kuberikan kepada pahlawan-pahlawan bangsa. mereka bertanding untuk bangsa.., ketika menang maka kemenanganku itu milik seluruh bangsa indonesia. mereka bertanding untuk bangsa., ketika cedera melanda, maka rasa sakit itu menjadi miliknya sendiri.

ketika kepala pelatih tim thomas-uber china ditanya apa kunci kemenangan mereka? dengan mantap sang pelatih menjawab, karena kami punya nasionalisme yang sangat kuat. perjuangan ini untuk bangsa, maka kami memberikan segala yang terbaik, kami mengerahkan segala kemampuan untuk membuat bangsa kami bangga.

aku tidak meragukan nasionalisme para pemain dan seganap pelatih bulutangkis indonesia. aku yakin semangat dan nasionalisme mereka sama kuatnya dengan yang dimiliki oleh tim negara china. dukungan yang diberikan pun adalah bentuk semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh sebagian dari bangsa ini. yah, sebagian.. dan aku pikir inilah yang menjadi penyebab kita belum bisa menang. disaat tim bulutangkis indonesia tengah berjuang, beberapa orang yang tak terkalahkan egoismenya juga tengah menilep uang negara. kita diberikan hidup dan dunia yang didalamnya dibagi menjadi 2 bagin; baik dan buruk.. mungkin timbangan buruknya indonesia jauh lebih berat dibanding timbangan baiknya, inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan.. inilah yang menyebabkan indonesia belum bisa merebut piala lambang supermasi bulutangkis beregu itu..


No comments:

Post a Comment