Pages

Saturday, May 10, 2008

close to death

sekarang aku mengerti mengapa banyak orang yang takut mati, kenapa walaupun terlihat religius tapi disaat-saat akhir juga menghadapi ketakutan. aku sebelumnya cukup percaya diri bahwa aku akan mati setiap saat dan karenanya aku siap. aku ikhlas kapanpun sang malaikat maut mengambil nyawaku. tapi mimpi yang kualami sekitar setengah jam lalu membuat aku tersadar dan membuka mataku lebih lebar.

ternyata saat-saat menjelang kematian itu memang menakutkan. pada mimpiku itu, awalnya hanya ada beberapa orang saja yang bersiap menghadapi kematian, orang-orang yang memang melakukan kesalahan-kesalahan besar, diantara beberepa orang itu adalah aku. tapi disaat menjelang kematian itu, ternyata jumlah orang-orangnya bertambah. seorang teman smp bahkan sempat meminta aku untuk mengisi sebuah buku kenangan yang berisi semua nama teman sekelas. kukatakan pada temanku itu bahwa sudah tak ingat lagi nomor induk siswaku, jadi aku nulisnya rada ngarang. kesamaan dari orang-orang yang menghadapi kematian adalah susah bicara, lemes, badan pucat dan memutih sekujur tubuhnya. dan kami membentuk kelompok dan menyiapkan cara mati, cara pergi dari dunia ini, perkelompok masing-masing dan caranya memang berbeda.

aku ingat, awal aku menjadi terdakwa seseorang yang sekarat adalah aku dilingkari ular berbisa, yang ular itu adalah milik seseorang yang pernah sangat dekat denganku dalam waktu singkat. yang lucu adalah, bahwa aku beserta pacar-pacar dia adalah satu diantara kelompok awal yang divonis harus meninggalkan dunia ini.

aku bergabung dengan kelompok yang disitu ada adekku dan dia, dan aku memilih berada diantara keduanya. saat sayap besar itu dbentangkan, kuihlaskan untuk benar-benar pergi dari dunia ini.. rasanya aku melayang... tapi walaupun aku sudah sangat payah kondisinya, ternyata aku masih belum pergi juga, begitupun adekku. kami malah menghadiri pemakaman beberapa orang yang salah satunya kukenali sebagai seniorku. mereka semua sudah terbungkus dalam kain kafan, siap untuk dikuburkan. dipemakaman itu aku bertemu dengan senior yang lain, yang sudah kuanggap sebagai kakak laki-lakiku..

yang paling kuingat setelah mimpi itu adalah... aku ini benar-benar banyak dosa, dan parahnya, aku ini merasa tidak pernah meminta maaf kepada Allah, pemilik dan pemberi segala.

dan adekku.. he looks fine, tapi aku merasa betapa besar jarak antara aku dan dia, dia tidak bisa serta merta kurangkul..

de pendi maaf ya karena aku belum bisa menjadi kakak yang lebih baik dan belum bisa menjalani waktu lebih banyak denganmu..

disaat awal aku lalu membayangkan bagaimana jika aku mati pada usia muda? semua impian dan cita-cita akan ikut pergi bersamaku. bagaimana jika aku mati pada hari selasa besok? padahal aku belum pendadaran? kasihan sekali orang tuaku karena anaknya yang satu ini tidak juga berhasil menyelesaikan tugasnya..

yang jelas setelah aku terbangun, aku merasakan segalanya menjadi lebih nyata dan aku takut... aku menyadari kesalahan yang aku lakukan, aku menyadari dengan sengaja menghiraukan panggilan telpon dari beberapa orang hanya karena aku malas bicara dengan mereka. aku ingin menjadi orang yang bisa bersikap manis terhadap semua orang. karena, siapalah aku ini jika harus memilih? i am not the prettiest woman on earth, i am not the smartest person on earth, i am not the richest person, aku ini hanya orang biasa, yang kalau sombong dikit, bener-bener keterlaluan dan tidak tahu diri. jadi, kepada orang-orang yang selama ini sedikit kuabaikan, kucuekin, maafkan atas sikap saya yang tidak tahu diri ini.

dan kepada Allah, sang pencipta-sang pemilik sang pemberi atas segala yang ada dalam universe ini, aku minta maaf atas segala kesalahan yang telah aku buat, atas segala kelalaian dalam menjalankan kewajiban-kewajibanku., semoga Engkau masih berkenan membimbing aku di jalan-Mu, semoga Engkau menerima permintaan maafku, semoga Engkau masih berkenan memperingati aku ketika aku melakukan hal yang keliru.

No comments:

Post a Comment