Pages

Friday, December 4, 2009

tetangga


hari ini, setelah seharian diskusi dengan teman-teman dan menagih janji-jani tulisan yang pernah disampaikan padaku, aku kembali berkutat dengan excel. bukan karena masih berkubang dalam data frame info hasil camera trap digital yang lumayan menggunung itu, tapi sekedar menyisihkan beberapa data untuk dipakai sebagai referensi mas imron dalam penelitiannya.

mataku pedih. leher sedikit pegal. disudut kanan bawah laptop angka 6.24 pm menunjukkan waktu yang berjalan tanpa menunggu apapun dan siapapun. tanpa harus merasa bersalah, aku berpindah window ke facebook. mbaca semua update yang tersedia di halaman 'home', membalas komentar seorang teman dan melihat beberapa foto seorang kawan yang pertama kali aku temui awal tahun ini.

foto2 dari lapangan. ada pemandangan hamparan hutan yang menghijau, suasana dapur camp, saat berada dalam hutan di depan sebuah pohon besar yang batangnya dipenuhi lumut, dan cerianya tim di depan mobil hardtop mereka yang memang selalu nampak gagah.

ah.., melihat itu semua entah kenapa rasa cemburu, iri dan rendah diri kembali datang menyergap. melihatnya dengan senyum mengembang dengan sepatu boot karet merk AP membalut kedua kakinya, membuatku merasa kecil. jauhh... kemampuan aku jauh dibelakang dia.

teringat saat aku dan beberapa teman menyambangi tempatnya di awal tahun ini. dengan hiking yang tidak direncanakan sebelumnya, dia dan timnya mengajak kami berkenalan dengan 'rumah' mereka. sebagai sesama orang lapangan dengan label di punggung yang berbeda, tentu coba menjaga ego. hahaha.. tapi aku dan teman2ku kalah telak. kami selalu berada di urutan paling buncit. niatnya hiking sampai puncak, tapi melihat kami yang berjalan seperti siput plus terengah-engah mengikuti jalur yang kata mereka adalah yang paling mudah, akhirnya diputuskan untuk kembali ke bawah. hmm... tak sengaja aku menangkap satu tatapan dari seseorang yang penting bagi program kami. sejujurnya aku gak tau artinya apa. toh juga klo ada arti tertentu. tapi sesuatu membisikkan padaku bahwa dia sedikit kecewa betapa lemahnya fisik kami., ini yang disebut orang lapangan? hehe...

aku cukup PD dengan kemampuan bhs inggrisku meski bolongnya masih sangat banyak. tapi saat dengannya dan seseorang itu, aku langsung tertinggal dalam percakapan. ntah karena dia yang memang suka ngomong atau karena dua orang ini sedang bernostalgi (mereka pernah bertemu dulu sekali dan tidak menyangka akan bertemu lagi) atau karena kemampuan bhs inggrisnya yang luar biasa sehingga dia tanpa hambatan bisa terus cas cis cus ngerocos tanpa henti. tentu diselingi dengan tawa yang sedikit membikin iri.

ah.. lagi lagi aku kalah telak.

saat diskusi tentang kerjaan, aku merasa sangat berwarna pucat. alias tidak tahu apa-apa. dia punya pengetahuan, kemampuan managemen tim dan kepercayaan diri yang mengagumkan. saat dia menguraikan tentang wilayah jelajah mereka, tim dan hasil yang mereka peroleh., aku hanya terpana kagum mendengarnya. dan kurasa seseorang itu tak kalah terpananya. kagum sudah jelas. saat itu aku merasa seharusnya dia yang dimiliki oleh tempatku, bukan aku.

wilayah kerjaku dan dengannya bersinggungan. toh sebelahan provinsi ini. tanggung jawab dan beban kerjaan pun aku rasa pasti tidak jauh berbeda. tapi dia sudah lebih dulu berjalan di bulan sedang aku baru bisa menyanyikan walking on the moon nya The Police.

kembali aku teringat diskusi dengan timku tadi. ada yang menanyakan, kami tidak ada npwp dan jamsostek ya? klo supir dan OB itu juga punya semua. hmm.. pertanyaan2 yang membuat lidahku kelu. dan jawaban di ujung bibir yang aku sangat benci. karena teman-teman adalah orang lapangan yang berbeda dengan staff reguler.

ahh.. saat-saat seperti ini aku merindukan celetuk si dia yang seringnya terlontar dengan ringan dan tanpa beban seperti saat dua kendaraan kotak yang kami bawa saling berganti macet, "ganti hardtop aja nanti, lebih tahan banting". atau saat dia bercerita tentang tiga jenis asuransi yang mengcover dia dan timnya, "iya jadi kalau asuransi pertama tdk bisa dipakai, bisa pakai asuransi yg kedua dan yang paling akhir dari kantor". hmmm... ingin sekali rasanya mendengar jawaban dia jika kutanya, apakah kalian semua juga dilindungi dengan jamsostek?

kalau seperti ini berarti ungkapan yang lebih pas adalah tetangga dan rumputnya yang lebih hijau? hehehe...

No comments:

Post a Comment