Pages

Monday, January 12, 2009

Berburu Keluarga [bagian: menggapai Medan]

ehehe.. maksudnya, kemarin tuh waktu banyak hari kejepit diantara libur natal, tahun baru islam dan tahun baru masehi., aku pergi ke medan dan tanpa aku sadari sempat juga sampai ke aceh. ini semua dalam rangka melanjutkan perjalanan menyusuri jaring-jaring keluarga ibu, yang telah aku mulai sejak lebaran idul fitri bulan oktober lalu.

karena berpikir bakal pergi bareng teman kantor dan pakai mobil pribadi, aku nyantai-nyantai saja meski libur natal kurang dari seminggu lagi. kalau musti naik bus, pesan tiketnya harus jaaauuuuhh hari sebelum berangkat., begitu kata bang sam joged yang namanya pakai kata 'joged' sampai sekarang masih merupakan suatu misteri bagiku.

rencananya aku dan mb riza akan berangkat tanggal 29 des. aku sih maunya berangkat tanggal 26 atau 27, tapi dia masih ada kerjaan di bandung sampai tanggal 25. sementara setelah tanggal itu dia sudah punya janji dengan ibunya. ok, ga masalah bagiku. aku bisa menunggu sambil mencari peta-peta kota medan di internet.

ternyata... temanku itu tidak bisa ikut berangkat. "tanah di rumah sudah musti diukur dan dibagikan.., jadi aku musti pulang. sori ya, mil.." terangnya dengan muka sedih. "gak papa, nyantai lagi. berarti aku berangkat naek bus ajah" jawabku sambil tersenyum. padahal dalam hati aku menangis, "duu.. bakal jadi kurang asoy nih liburannya"

sebenarnya aku paling malas kalau perjalanan jauh dan musti naik bus. kapok. karena pengalaman naik bus rosalia indah dari lampung ke jogja yang begitu horor di akhir bulan oktober, aku sampai bersumpah berkali-kali dalam hati, "kapokk.... gak bakalan aku mau naik bus lagi"

sudah terlintas niat untuk membatalkan perjalanan ke medan. tapi rasanya aku tidak sanggup mengabarkan ini ke wowo, enggak enak hati. wowo sudah lama minta aku main ke medan. gak enak kan kalau sekarang aku batalin padahal sebelumnya aku dah menyanggupi utk kesana hanya karena teringat horor naik bus tempo lalu?
ya sudah. aku putuskan aja untuk tetap berangkat. lagipula, aku belum pernah ke medan, pastinya bakalan seru.
aku lalu berpikir sejenak. coba menimbang apakah akan tetap naik bus atau mau cari alternatif kendaraan selain bus..
saat sedang menimbang-nimbang itu, aku lalu teringat sebuah tulisan yang beberapa tempo lalu aku baca. tulisan andy noya. dia tuliskan ketakutan yang dia rasakan saat gado2 kesukaannya telah terasa beda di lidahnya. terasa tidak seenak saat dulu dia menyantapnya saat masih jaman kuliah. "jangan2, karena kehidupan ekonomi saya membaik dan saya bisa memakan berbagai macam makanan dan mahal., lidah saya jadi 'manja', tidak mau masakan biasa" begitu kira-kira yang dituliskan andy noya (mahap om, saya gak hapal betul setiap kata dalam tulisan om).
ya, aku juga tidak mau menjadi manja. andy noya aja yg udah sukses tetap merasa takut kalau dia berubah manja.
lha, aku? gak ada apa2nya tapi ko manja? ke laut aja kali ye..

jadilah aku memutuskan utk tetap naik bus. seperti halnya puasa untuk merasakan lapar hausnya orang-orang yang hanya bisa makan sekali sehari., perjalanan dengan bus ini kuniatkan untuk merasakan pengalaman orang-orang yg krn alasan ekonomi harus naik bus. alasan lain, untuk mengurangi rasa hororku naik bus.
prinsipku yg baru., semakin horor, semakin harus dilawan. hehe.. kali ini sok berani lagi de.

aku brangkat hari sabtu malam, naik bus lorena. kursi nomor 5B. "semua bus kami sudah punya toilet" kata mb penjual tiket tersenyum bangga. dia gak tahu.,
bagiku bus bertoilet itu salah satu hal yg bikin horor. bau pessingnya itu lho... uuuuhh gak tahan.

untungnya bus ini tidak melubangi tutup acnya. jd ketika ditutup, tidak ada lagi udara yg dingin keluar. sedetik kemudian udara menjadi lebih hangat. aku tersenyum dan jatuh tertidur.

skitar jam 6 pagi esok harinya, aku terbangun. tengok sana-tengok sini dengan bersemangat, walau mata masih setengah terbuka. kupicingkan mata untuk melihat sudah sampai dimana bus ini berjalan., ...kabupaten rohil provinsi riau.., yaachh masih di riau juga. jauh jg nih medan. karena sedikit kecewa, aku kembali tidur.

2 jam kemudian aku bangun lagi. berharap busnya akan berhenti untuk memberi kesempatan pada penumpangnya yg kelaparan seperti aku untuk sarapan di jam2 ini, aku terjaga dan menunggu sekitar satu jam.

huaakh.. aku menguap kebosanan dan kelaparan. gila,. busnya kejar setoran nih. pengen cepet2 nyampe medan biar bisa mbawa penumpang lagi dr medan ke pku mungkin, sampe gak sempat berhenti utk skedar sarapan.

mana aku kebelet pengen pipis., aku menengok sekilas ke belakang.. terlihat sebuah pintu kecil. itu pasti toiletnya. tapi ogah klo musti kesana. mending aku tahan deh. meski teringat sebuah artikel yg mengatakan perempuan lebih besar resiko terkena penyakit ketika menahan pipis dibanding laki-laki membuat aku khawatir juga, tapi aku tidak ingin menyerah. sabar ya pis, jangan keluar dulu.

aku tidur lagi. tidak berapa lama kemudian tidurku terusik oleh bau yg datang dr belakang.
uuhh.,bau pessing! ampun de. cepat2 aku merogoh ke tasku. ku keluarkan baby cologne dan kupercikkan ke hidungku.
bau yg kucium langsung berubah. hmm.., bisa tidur lagi asiik.

memasuki daerah sei rempah aku terjaga lagi. barisan ruko yang menjual baju, mainan sampai elektronik berjajar di kedua sisi jalan. jalanan juga dipenuhi spanduk warna warni bertuliskan ucapan selamat natal yang datang dari pemerintah daerah, ketua agama sampai ke Bakal caLon anggota dprd.

hpku berbunyi, sms masuk, dari wowo.
"assalam. mila dah sampai mana?"
"dah masuk sei rempah, wo. dah dekat atau masih jauh ya?"
"oh, sei rempah dah dekat. skitar sejam lagi la. nanti klo dah masuk medan, langsung telpon ya".
"ok"

ternyata aku kebablasan! aku baru bangun setelah dibangunin (setengah diteriakin) sm kernek bus.
"mba... eh mba, dah nyampe medan!"
tergagap, aku segera meraih tasku di bawah kursi.
"turunnya disini kan mba?" tanya si kernek.
aku hanya menggangguk, tanda jawaban iya.
"iih.. mba nya bisu ya..?"
buset, seruku dalam hati, orang diam bentar aja dah diledekin bisu.
tapi ini lantas membuatku berpikir; ini karena aku mlas jawabnya trus dianggap sombong..
atau si kernek nya ajah yang nyebelin?

No comments:

Post a Comment