Pages

Tuesday, April 22, 2008

bbm naik lagi? i say go for it!

laporan harga minyak terakhir yang aku ketahui adalah 115 US$ per barrel, dan para pengamat ekonomi memprediksi bahwa harga minyak akan terus naik bahkan bisa menembus harga 120 US$ per barel. tentu saja ini menjadi kekhawatiran bagi banyak negara di dunia, khususnya negara-negara importir minyak, termasuk indonesia. walaupun apbn sudah direvisi, tapi angka 95US$ per barel masih jauh dari harga minyak aktual yang ada saat ini. pemerintah tentu saja ketar-ketir karena serasa memakan buah simalakama. ada desakan untuk menaikkan harga bbm, tapi opsi ini masih terus dipikirkan berulang-ulang kali oleh pemerintah yang tahun depan masih ingin berada diposisinya sekarang. menaikkan harga bbm berarti memperkecil peluang untuk terpilih kembali pada pemilu 2009. tapi, kalau tidak menaikkan harga bbm sementara harganya sendiri terus menanjak naik, berarti beban subsidi semakin membengkak, duid dari mana untuk menalangi beban subsidi ini?

sebenarnya kalau yang ini solusinya gampang saja, potong saja itu gaji para anggota dewan, toh mereka tidak melakukan apa-apa untuk memperbaiki kehidupan rakyat. rakyat yang hidup kurang dari 1 US$ per hari masih bejibun jumlahnya, bahkan bertambah. masyarakat korban lumpur lapindo nasibnya masih saja belum jelas, padahal mereka ini sudah menderita sejak tahun 2006! sudah dua tahun lamanya nasib mereka terkatung-katung, hidup dibawah tenda-tenda pengungsian. bagaimana mereka masih masih bisa menyebut dirinya sebagai wakil rakyat ketika ada puluhan rakyatnya yang sudah menderita kerugian selama 2 tahun?!

atau, semua dana gelap hasil korupsi BLBI misalnya, itu mutlak untuk subsidi. pelaku korupsi, kalau tidak bisa membayar hutang atau denda, gantinya dihukum penjara seumur hidup atau dihukum mati aja sekalian. nah, masalahnya sekarang ini denda 500 juta bisa dibayar dengan hukuman penjara 6 tahun., lha enak banget ini.. masak duid segitu cuma berharga setengah tahun penjara?

anyway, terus menaiknya harga minyak membuat negara-negara produsen minyak tersenyum, salah satunya adalah Iran. baru-baru ini presiden Iran, Ahmadi Nejad, mengatakan bahwa harga minyak selama ini sangat rendah, jadi kenaikan harga minyak adalah sudah seharusnya. bahkan harga minyak minimal seharusnya 120 US$ per barel. bagaimana sebaiknya menanggapi pernyataan presiden Iran ini? disatu sisi terdengar sangat egois memang, mentang-mentang dia yang punya minyak... tapi mari kita coba lihat dari sisi yang lain. mahalnya harga minyak sebenarnya bisa membawa dampak positif bagi semua orang. karena dengan demikian, kita akan sadar bahwa bahan bakar itu memang mahal. mahal karena dia tidak tersedia dalam kuantitas yang banyak. karena jumlahnya yang tidak melimpah ini, maka kita tidak bisa dengan seenaknya menggunakan bbm begitu saja, melainkan harus dihemat penggunaannya. jadi, naiknya harga bbm akan membuat semua orang mau tak mau melakukan gerakan menghemat, tidak perlu seruan dari pemerintah lagi. karena kalau tidak menghemat, hehe.., kantongnya jebol sendiri.

aku sudah menantikan, berakhirnya fenomena mobil-mobil yang isinya cuma satu orang, yang ini sih bisanya cuma menuh-menuhin jalan aja dan menambah polusi.. bikin cuaca tidak karuan akibat pemanasan global. dengan naiknya bbm, pertanda ada harapan dimulainya fenomena bike to work, bike to campus, bike to school, bike to market, carpool, etc. yang jelas, harapan agar semua orang, khususnya para konsumen tingkat tinggi yang seenak jidat kalau belanja mentang-mentang punya duid lebih, bisa hidup hemat, menjadi lebih cerah.

tapi, kesannya kok aku gak begitu peduli sama nasib masyarakat yang kemungkinan pasti akan hidup seperti meregang nyawanya ketika bbm dinaikkan lagi? mungkin memang aku masih kurang peka dan berempati. tapi, menurut pemikiranku, kenaikan harga bbm diperlukan demi mengurangi beban hutang negara (yang ujung-ujungnya harus dibayar juga oleh setiap warga negara), selain itu ya tadi, sebagai tamparan bagi kita yang selama ini telah hidup tanpa berhemat. mudah-mudahan ini menjadi titik awal dari perbaikan disegala lini.

masyarakat kecil harus tetap mendapat subsidi. tapi subsidi tidak diberikan secara langsung seperti kebijakan pemerintah selama ini. selain karena rawan korupsi, pembagian dilapangan juga sering membuat aku yang menonton beritanya lewat tv harus mengeluh dada. tidak manusiawi karena antrian yang ada tidak ubahnya seperti antrian saat perang, desak sana-desak sini, akhirnya para manula yang menjadi korban.., kita ini negara merdeka, bung! please, jangan lagi ada antrean tidak manusiawi seperti saat perang.

subsidi bbm diberikan kepada setiap bentuk transportasi umum. subsidi bbm juga diberikan kepada tiap truk/mobil pengangkut bahan pangan, jadi tidak akan ada cerita harga sayur sawi yang tadinya seikat 500 rupiah naik menjadi 1000 rupiah.

kalau sistem subsidi yang diterapkan tepat sasaran, yakin lah kehidupan masyarakat bisa lebih baik. yang jelas subsidi itu memang haknya orang yang masih membutuhkan bantuan. nah, kalau sudah berkecukupan kebutuhan hidupnya, tapi masih minta subsidi, itu sih kasiyaaan de loe... sudah cukup tapi tetap merasa tidak cukup, sudah kaya tapi masih tetap merasa miskin.

No comments:

Post a Comment