Pages

Friday, April 15, 2011

tentang papi


setelah papi meninggal (kakek, ayah dr mom), 27 januari 2003, aku mulai menulis tentang papi. aku ingin menuliskan semua kenangan yang aku punya tentang papi, agar selamanya papi abadi walau hanya dalam bentuk tulisan, agar memori tentang papi bisa setiap saat aku baca kembali ketika aku merindunya. tapi baru menulis beberapa kalimat saja, aku sudah mewek duluan. banjir sampai ke kertas2nya. setiap kali aku merasa kuat, tidak sedih lagi karena ditinggal papi, aku lanjutkan tulisanku. untungnya dari awal aku menulis pakai pensil jadi tintanya tidak luntur dan bagian2 yang basah tinggal aku jemur hingga kering. selesai beberapa kalimat, aku mewek lagi. ternyata menulis kenangan tentang orang yang kita cintai bisa sebegitu kuatnya melunturkan dinding emosi. begitu aku punya laptop tahun 2006, tulisan tentang papi aku pindah. aku pikir mengetik ulang semua yang sudah aku tulis waktu itu akan lebih mudah, tapi ternyata sama aja. mewek lagi mewek lagi. aku sampai kesal dg diriku sendiri karena terlalu cengeng. meski begitu, aku tetap berusaha melanjutkan tulisan itu. klo mata sudah basah aku cepat2 berhenti. khawatir juga laptop hasil nabung selama di seattle kena tetesan air mata sendiri. 

tujuh tahun lebih aku berusaha menuliskan semua kenangan bersama papi., tapi hingga kini hanya secuil halaman yang berhasil selesai. sepertinya aku lebih banyak meweknya dibanding menulis itu. yang kusesali hingga saat ini adalah dua kali aku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal pada papi. ketika aku pindah ke jogja bulan mei 2002, karena jarak rumah dari pelabuhan cukup jauh dan kapal ke surabaya berangkat jam 7 pagi, kami tidak sempat mampir ke rumah papi, dan aku tidak sempat pamitan langsung pada papi. menjelang akhir tahun 2002 kondisi kesehatan papi menurun. saat papi sakit, papi dirawat di rumah sakit, dan karena tidak satupun di antara keluarga punya handphone, aku hanya bisa menanyakan kondisi papi lewat telpon ke rumah, tidak pernah bisa berbicara langsung dengan papi. dan ketika papi akhirnya meninggal, aku juga tidak bisa pulang ke makassar karena tidak ada biaya sama sekali. dan selanjutnya yang kuingat aku hanya terus mendengar lagu "tears in heaven - eric clapton" 

hari ini, 15 april, ulang tahun papi. hanya seminggu jarak ulang tahun papi dg aku. sewaktu papi masih hidup, ulang tahun kami biasanya dirayakan bersama, entah itu di tgl 15 ataupun di tgl 22. kalau papi masih hidup, tahun ini papi berumur 85 tahun. 

aku rindu sekali pada papi



No comments:

Post a Comment