Pages

Sunday, February 8, 2009

solaria

eiittss.. ini bukan tulisan dalam rangka promosi solaria lho. dan jangan salah baca ya, trutama cewek-cewek nih, it's solaria not sorella, hehe...

sejak kulkas saya sementara ini diungsikan, praktis saya jadi malas masak. parit indah pun kembali saya jambangi hampir tiap siang. klo siang sih gak masalah, tapi malamnya yang bingung, deket-deket rumah cempedak pilihannya terbatas.

so, siang ini saya makan di solaria dengan menu yang tidak pernah berubah sejak pertama kali saya mengenal tempat ini, nasi+cap cay seafood. alasannya simple, smua komplit dalam satu piring: ya nasi, ya sayurnya yang banyak, ya lauk dari seafood itu.

sore ini makan disini karena badan saya sudah protes. sejak sabtu kemarin badan cuma saya kasih mi instan. akibatnya badan saya lemeeesss, jadi malas ngapa2in. sampai tulisan saya dari kemarin belum nambah banyak. dengan pertimbangan produktivitas dan kesehatan, jadilah saya makan disini (bagaimanapun juga nasi is still much much better than mi instan!).

ntah karena lidah saya yang masih terpesona oleh masakan thailand dan atau terhipnotis oleh ramainya bumbu masakan parit indah, rasa menu andalan saya ini tidak senikmat dulu lagi. cairan cabe sudah saya tumpahkan ke piring saya begitu banyak sampai semua berubah menjadi merah. biasanya saya hanya perlu membuatnya begitu pedas agar makanan trasa lebih nikmat. tapi sambalnya pun sepertinya sudah berkurang pedasnya. ntah karena sengaja dikurangi pedesnya oleh pihak solaria karena terkena imbas krisis, atau lidah saya saja yang sudah naik kelas (kelas tingkat kepedesan, hehe).

hari ini solaria cukup ramai, mungkin karena lagi wikend. di tempat duduk yang dulu aku tempati bareng mas narto, mb rini dan banyu, ada sepasang laki2 dan perempuan, orang dua tu pacaran paling. trus disebelah kiriku ada mas2 gendud bercakamata yang sedang menyantap nasi gorengnya. trus disamping kananku ada kluarga muda dengan anak perempuan umur 4tahunan dengan rambut berkuncir dua. saat sang ibu memencet-mencet hp dan mluncurlah lagu-lagu boyband indonesia yang tiap hari terdengar karena jadi soundtrack sinetron di tipi. si anak lalu berteriak-teriak "itu gak guna!" "itu gak guna!"
iya dek, saya juga stuju, lirik lagu-lagu boyband itu cenderung kasar, bahasanya gak ngesastra,. gak kayak lagu2nya kla project dulu....

sambil makan sesekali saya melihat ke cermin yang memantulkan keberadaanku. cakep juga ya.., meski dari jauh, :p

biasanya kalo malam, solaria mutarin musik instrumental. tapi sore ini 100% indonesia. seksinya suara pingkan mambo mengingatkan saya pada McDonalds yang tidak bisa survive di kota ini. dia dengan sukses ditendang keluar tanpa ampun oleh rumah makan padang. hahaha.. such a fantastic story to tell to anybody.

sbenarnya catatan ini mo langsung saya masukkan ke notes facebook. tapi my jadul and my creepy creepy handphone just too lelet untuk yang beginian. terpaksalah pake model analog lagi.

oh ya, klo ada yang mo nyoba pangsit goreng, saya sarankan nyoba pangsit rebusnya ajah, meski sausnya bakal ngingetin ke asam pedes manisnya masakan thailand., tetap kurang mantap dibanding saudaranya yg versi rebus itu. dan bener lho, pangsit gorengnya kebanting abis ma sausnya.
that's the tips on the house.

No comments:

Post a Comment