Pages

Sunday, July 5, 2009

one foggy day

Pekanbaru, pada hari minggu yang baru saja berlalu, diselimuti oleh kabut asap tebal. bisa ditebak, pasti akibat kebakaran hutan dan lahan. seharian penuh wajah kota tampak pekat, kemanapun memandang, hanya ada 1 warna, abu-abu. saya tergerak untuk berjalan-jalan sekitar jl. sudirman dan jl. nangka (tuanku tambusai), dengan kamera tersampir di pundak. tidak menyangka pemandangan yang sebelumnya hanya ada di tv, sekarang dapat saya lihat langsung. saya rasakan langsung. belum ada yang saya lihat memakai masker, tapi tiap kendaraan, baik mobil maupun motor, sudah menyalakan lampunya masing-masing. sambil mengambil beberapa gambar, tak hentinya saya bergumam dalam hati, "jadi seperti inilah ketika kabut asap tebal menerjang".

tidak lama, ada pesan pendek masuk ke hp saya. seorang teman dari aceh. tanpa basa-basi dia menanyakan, "mil, kok di riau ada kabut asap lagi?" saya hanya bisa meringis tanpa bisa langsung merespon pertanyaan itu. belum ada sebulan sejak pertemuan terakhir dengannya. di kota yang membuat mata saya terasa begitu segar karena suguhan pemandangan bukit-pengunungan yang hijau. inginnya melihat pemandangan yang sama di kota tempat saya tinggal saat ini. sayangnya harapan itu belum terkabul. dalam perjalanan kembali ke pekanbaru, mas narto mengabadikan titik-titik api yang membuat kami (mas narto, aku & mas kokok) tercengang.


di hari minggu itu, saya kembali teringat pada sebuah pesan yang dituliskan di halaman facebook saya oleh seorang teman, "mila menyelamatkan hutan yang mana lagi?"
sungguh itu satu pertanyaan yang membuat bibir saya kelu. dengan getir saya menjawabnya dalam hati, "maaf ruri, saya belum menyelamatkan hutan manapun...."


No comments:

Post a Comment