penjelasan ttg konservasi Water Vole (yg dipegang masnya) |
kuliah pertama dimulai, horeeee.... dan isinya adalah jalan-jalan ke taman satwa!! horeeee 3x...hihihi. di semester pertama aku ngambil empat mata kuliah; Research Methods on Natural Science, Integrated Species Management, Social Science Perspective on Conservation dan Research Methods on Social Science. di kuliah pertama untuk natural science methods, kami mengunjungi Wildwood Wildlife Park yang terletak di Margate, sekitar 45 menit perjalanan dari kampus. Wildwood ini seperti Taman Safari Indonesia namun lebih kecil dan sedikit lebih serius kalau mau dibahasakan. Tempat ini memang terbuka untuk umum namun mereka punya divisi konservasi yang di dalamnya ada bagian riset dan monitoring satwa serta membantu pemerintah dalam program reintroduksi dengan menyiapkan satwa yang akan direintroduksi, misalnya Badger dan Water Vole. Jadi ada miripnya juga dengan PPS atau Pusat Penyelamatan Satwa yang ada di Indonesia.
Pemandu dari Wildwood adalah mbak Claire., yang namanya mengingatkanku pada Eclair., hmm yummy. Si mbak Claire ini membawa kami melihat beberapa koleksi satwa yang ada di Wildwood; seperti Beaver, Red pine Marten, Red Squirrels, Wild Horse. kemudian selama 30 menit kami mendapat penjelasan tentang upaya konservasi Water Vole yang rencananya akan direintroduksi ke beberapa wilayah di Inggris. Untuk reintroduksi ini maka Wildlwood dipercaya sebagai tempat untuk mengembangbiakkan Water Vole. Pertama kali denger dan liat langsung yang namanya Water Vole. ya ampun, macam tikus dan sepanjang kurang lebih 30 menit penjelasan dan diskusi di bawah curah hujan dan suhu udara yang dingin menggigit, aku terus saja membandingkan bahwa kalau di Indonesia yang beginian sih ga bakal laku untuk dikonservasiin. udah kecil, macam tikus, pokoknya langsung kebanting deh kalau dibandingkan dengan Harimau, Badak, Gajah, Komodo atau Orangutan. tapi bagi orang Inggris yang sudah kehilangan banyak jenis satwa liar dari negerinya sendiri, menyelamatkan satwa yang tersisa menjadi penting, meski ukurannya kecil sekalipun dan terlihat tidak penting.
kami juga dibawa melihat Lynx, kucing yang cantik sekali, berkaki jenjang namun sedikit terlihat lucu dengan ekornya yang super pendek. kemudian lanjut melihat Serigala yang membuatku teringat pada Direwolf, sigilnya House of Stark dari The Song of Ice and Fire karya George R.R. Martin. dan ketika mbak Claire mengelus seekor serigala jantan yang datang mendatang, sungguh itu pemandangan yang membuat iri! Lynx, Serigala dan Bison adalah sedikit diantara sekian banyak satwa liar yang populasi alaminya sudah disingkirkan dari Inggris dan banyak daerah di Eropa. Perburuan dan tekanan aktivitas manusia yang membuat mereka tidak mampu bertahan. namun sudah beberapa tahun belakangan, beberapa negara di Eropa termasuk Inggris dan Itali telah mereintroduksi Serigala ke kawasan hutan yang dianggap masih dapat didiami oleh Serigala. kalau di Inggris tempatnya di Skotlandia dan kalau di Italia di daerah pegunungan Alps. upaya ini tanpa halangan dan tantangan karena masih ada masyarakat yang menolak kehadiran kembali satwa liar termasuk diantaranya akibat pemangsaan terhadap hewan ternak dan karena khawatir diserang oleh Serigala.
aku jadi merasa melihat Indonesia di masa depan, yang Harimau, Gajah dan satwa kharismatis lainnya akhirnya musti tersingkir dari habitat alaminya karena tekanan manusia yang begitu tinggi tanpa dapat dibatasi.. meski mbak Claire membuat iri karena mengelus Serigala, rasanya tetap sedih melihat satwa cantik itu di balik pagar kawat. tempat mereka adalah di alam. dan melihat mereka di rumah alaminya meski melalui camera trap, tetap jauh jauh lebih mempesona dibandingkan dari balik pagar. semoga negeriku ini, Indonesia, beserta rakyatnya mampu untuk mengambil pelajaran dari contoh yang ada, yaitu melindungi kekayaan negeri, satwa liar, berbagi tempat bersama di tanah air Indonesia.
No comments:
Post a Comment