Pagi tadi saya mengirimkan email penolakan tawaran kerja. Sejujurnya saya sedih mengirimkan email tersebut. Khawatir tidak akan ada lagi kesempatan berikutnya. Kesempatan bekerja di lembaga international development telah datang 2x, dua-duanya dengan berat hati tidak saya ambil. Kalau sebelumnya karena kondisi saya yang lagi hamil, sekarang karena kondisi di tempat kerja yang kondisinya tidak bijak bagi saya untuk tinggalkan saat ini.
Saya mikirin tentang tawaran kerja ini lama, bolak-balik, nimbang-nimbang semua pros dan cons. Nge-draft email juga bolak-balik, mastiin bahasanya se-halus dan se-sopan mungkin. Pas mau klik "send" baca Bismillah dalam hati keras-keras. Begitu selesai kirim emailnya, hati - jantung - se jari-jari tangan langsung lemes semua. Dalam hati saya hanya berharap, semoga ini yang terbaik.
I am not staying because I am loyal to the company. I am staying because of my Boss. I am rooting for her and I want to see what is it at the end of the tunnel, or to be exact, at the end of the storm (hopefully the storm will end soon!). So yeah, basically we are bracing the storm together. Unfortunately, for various and different reasons, we continue losing our team member one by one along the way. And this has made it even harder for me to add my name on the list.
Semoga di masa depan, kesempatan ketiga itu datang kembali. Third time's the charm! *fingers crossed.
No comments:
Post a Comment