pernah dengar ungkapan, "kalau sedang tidak di negeri sendiri, kemampuan masak malah meningkat"? entah darimana dan dari siapa ungkapan ini saya dengar, tapi rasanya saya pun mengalaminya..iyes.
jadi, ceritanya kan hari raya Idul Adha nih dan salah satu hal yang identik dengan hari raya ini adalah masakan serba kambing. saya dengan pedenya mengundang saudara-saudara setanah air yang sama2 sedang studi di kota Canterbury untuk ngumpul dan makan bersama. teman-teman saya pancing dengan menu semur kambing. pede banget, padahal seumur hidup belum pernah sekalipun saya masak semur kambing, jadi mereka akan menjadi kelinci-kelinci percobaan saya, hahaha.
karena suasana hari raya disini sangat berbeda dengan di Indonesia, jadi saya bertekad menghadirkan suasana kampung halaman dalam bentuk makanan, agar rindu sedikit terobati., cuilleee. sehingga tidak hanya semur kambing yang saya masak, tapi juga kari ayam dan lontong nasi, yang sama-sama belum pernah saya masak sebelumnya.
kiri: kari ayam, lontong, bihun goreng, mi goreng - kanan: semur kambingnya baru nongol |
bekal saya cuma satu satu, yaitu internet. jadilah beberapa hari sebelum hari raya, saya mulai berpetualang mencari resep cara memasak ketiga makanan di atas. dengan internet, hidup memang terasa lebih mudah. ada banyak sekali halaman yang memuat tentang resep masakan Indonesia jadi tinggal pilih mana yang kira2 sesuai dengan yang diinginkan. kalau saya sih sudah pasti nyari yang paling mudah diikuti dan bahan-bahannya tersedia disini. untuk lontong, resepnya saya ambi dari sini, sedangkan resep kari ayam bisa lihat yang ini, dan resep semur kambing nyontoh ke sini.
lontong nasinya saya siapkan pagi hari sebelum berangkat ke kampus. kelar kuliah jam 5 sore, saya pun langsung ngebut pulang dengan si Caty, sepeda warisan dari mas Lukman. abis itu baru deh mulai masak kari ayam. tidak ada kendala yang berarti saat memasak lontong dan kari ayam, dua-duanya lancar jaya. sedangkan semur kambingnya saya masak terakhir karena ternyata saya kehabisan bawang putih dan cabe besar. daan setelah semuanya siap, meski terlihat authentic, ada satu bumbu yang tidak masuk di kari ayam, yaitu kemiri., hwaa disini ga ada sih. tapi, yang penting kan rasa, hehe.
kiri: karina, greg, adi, kevin - kanan: mas chandra, mba tini, chris (suami mba tini), hana |
alhamdulillah akhirnya meski jauh dari rumah, masakan khas hari raya dapat dinikmati. ga jadi homesick deh, hehe.
dan saya pun bahagia karena meski baru pertama, masakannya sukses semua., horeee... ini yang kata orang 'keberuntungan pemula', yes!
oh ya, terima kasih pada mbak dan mas yang telah dengan baik hati berbagi resep masakan. tetaplah berbagi :-)
Milaaa... sudah pintar masak ya sekarang?? cek email yaa.. #depsong
ReplyDelete