sengaja aku menyisakan waktu 3 hari untuk kursus spesial ini sekaligus untuk menikmati keindahan alam TN Baluran. "hah cuma 3 hari?! mau dapat apa?" pekikku dan mas swiss bersamaan. heheh.. kalau bisa sih aku disini sampai selesai ngubek2 keindahan se-Baluran. tapi apa daya, di seberang pulau sana emakku tersayang telah menanti.
cth gambar yg agak gelap & cenderung backlight |
cth gambar yg jarak burungnya terlalu jauh |
cth pose ideal burung untuk diidentifikasi |
teknik memotret bagi yang sudah paham kamera dan fotografi mungkin tidak ada masalah karena yang menjadi tantangan sebenarnya dalam memotret burung di alam adalah kesabaran kita menunggu. ahh gampang menunggu mah udah sering lagipula kalau ada kawan gini bisa ngobrol. eitts, bukan menunggu yang seperti itu kawan, tapi menunggu dalam DIAM. suara baik dari mulut maupun karena kita bergerak harus sangat diminimalisir karena kalau tidak burungnya bisa terbang menjauh dan hilang sudah kesempatan kita untuk mendapat gambar burung tersebut. ini salah satu perbedaan mendesar dari fotografi benda mati dan fotografi makhluk hidup terutama hidupan liar. mas swiss sering banget tuh mendelikkan matanya kepada saya karena jalan atau gerak saya terlalu berisik, padahal itu juga sudah saya usahakan supaya pelan-pelan banget.
ada beberapa jenis burung yang sangat peka terhadap suara sehingga memotret jenis burung ini memerlukan investasi yang besar berupa: kesabaran ekstra, waktu yang tak terhingga, dan anti pegal karena bukan tidak mungkin kita musti merayap seperti tentara yang sedang latihan perang ataupun berada pada posisi duduk/berdiri yang cukup lama. memang yang paling sering pegal itu adalah leher kita karena sering menengadah ke atas. tapi jangan sepelekan lengan yang menopang beban kamera plus lensanya dan kedua kaki kita yang menopang keseluruhan badan kita. jika punya kesempatan untuk mencari posisi mengintai yg paling nyaman, maka buatlah diri kita senyaman mungkin.
jenis burung yg suka tiba2 sudah nongol aja |
r pindah dari satu dahan ke dahan pohon lain. makanya disini kita melatih kepekaan mata dan telinga kita untuk menangkap jika ada yang bergerak ataupun suara kepak sayap burung. respon kita mengikuti arah perpindahan burung yang menjadi target juga merupakan hal yang utama. gak mungkin dong kita minta burungnya untuk pelan-pelan dan nungguin kita sampai kita siap untuk memotret dia. kalau gitu mah profesi fotografer burung ataupun hidupan liar menjadi tidak seksi dan kurang menantang, heheh. makanya yang menjadi kunci adalah fokus. jangan sampai lengah ketika sedang mengintai burung. tangan dan mata kita harus selalu selaras dan kamera dalam kondisi siap untuk menjepret.
woehehehe... kok ada nama orang ganteng disebut2 ya?
ReplyDeleteternyata murid pertamaku bener2 mengingat apa2 yg disampaikan sama sifu :D.
very nice sis. jadi kapan ne hunting di riau? hehehe...
huge from your big brother :D
**kangkok rantingnya salah iden tuh!