i thought so.., tapi ternyata drop juga, hehe. sebel dan kecewa sebenarnya karena aku pikir aku sudah melakukan segalanya untuk tetap fit. nyatanya begitu balik dari acaranya phka dephut, aku langsung masuk rumah sakit. gak enak? sudah jelas. apa sih asiknya di rumah sakit dengan selang infus terpasang di tangan dan setiap 2 jam perawat datang untuk mengecek? belum lagi makanan yang mereka berikan rasanya hambar semua. harus yang lunak dan tanpa pedas. gak cukup dengan itu, gerakku pun dibatasi, harus stay on bed all the time, kecuali klo perlu ke toilet. mandi pun gak dibolehin, tiap pagi dan sore ada perawat yang datang untuk membasuh sekujur badanku. lengkaplah sudah penderitaan.
di hari keempat, kondisiku sudah lebih baik. dokter yang meriksa aku juga terlihat senang dan dia mengisyaratkan aku boleh pulang ke rumah besok hari. malamnya selang infus di tanganku di lepas, selain tanganku jg sudah bengkak, kondisiku pun sudah ok. rasanya begitu.
tapi, besok paginya kondisiku drop lagi. pucat dan lemesnya minta ampun. akhirnya aku yang tadinya sudah dibolehin pulang harus tinggal lagi. cairan infus kembali dimasukkan melalui tanganku. infusnya pun sudah ditambah dengan vitamin, cairan yang biasanya berwana bening itu menjadi kuning. seperti minuman extra jos. aku hanya cuma bisa memandang pasrah.
terngiang kembali ledekan sayang dari teman-teman tim, "katanya kuat..." hmmm... ternyata tidak selalu. aku memang bukan Xena.
di hari keempat, kondisiku sudah lebih baik. dokter yang meriksa aku juga terlihat senang dan dia mengisyaratkan aku boleh pulang ke rumah besok hari. malamnya selang infus di tanganku di lepas, selain tanganku jg sudah bengkak, kondisiku pun sudah ok. rasanya begitu.
tapi, besok paginya kondisiku drop lagi. pucat dan lemesnya minta ampun. akhirnya aku yang tadinya sudah dibolehin pulang harus tinggal lagi. cairan infus kembali dimasukkan melalui tanganku. infusnya pun sudah ditambah dengan vitamin, cairan yang biasanya berwana bening itu menjadi kuning. seperti minuman extra jos. aku hanya cuma bisa memandang pasrah.
terngiang kembali ledekan sayang dari teman-teman tim, "katanya kuat..." hmmm... ternyata tidak selalu. aku memang bukan Xena.
No comments:
Post a Comment