Tulisan Jakob Sumardo (esais) ini dimuat di KOMPAS hari Sabtu tanggal 12 April 2008. Sangat menarik karena mimpi ini sama dengan mimpiku, dan mungkin juga adalah mimpi banyak orang. Aku tuliskan kembali mimpi itu.. plus komentar-komentarku yang tidak mutu, hehe..
kapan waktunya dan siapa presidennya, belum diketahui. Namun, keberadaannya jelas karena logikanya juga jelas, yaitu potensi alamnya yang luar biasa, dan jumlah penduduknya yang begini besar tak mungkin goblok semua.
(hehe..betull! sebagai negara paling banyak penduduknya keempat diseantero jagad, mosok yo gak ada satupun yang benar-benar cerdas? yang cerdas sebenarnya banyak, tapi penduduk yang kekurangan gizi jauh lebih buanyak. makanya gak bisa mikir, nek mikir, kepala langsung mumet)
saat ini presidennya tegas dan leras, tidak takut mati dan tidak takut kehilangan pendukungnya. hatinya baik, tidak ada pikiran uang sama sekali karena sejak bayi sudah kaya raya. ketegasannya mendapat dukungan seluruh rakyat miskin di Indonesia, yaitu dalam melenyapkan korupsi, kejahatan dasar yang membuat negara ini hampir saja pecah belah.
(sayangnya banyak orang kita yang sudah kaya tapi tetap aja masih merasa miskin. gaji sudah belasan juta, tunjangan begitu besarnya, tapi tetap aja nilep uang raskin. korupsi sudah bikin negara pecah belah kok pak, bentar lagi hancur berkeping-keping tak tersisa kalau korupsinya jalan terus)
koruptor yang diketahui menilep uang negara satu milyar keatas langsung dihukum mati karena yang antre untuk diadili begitu panjang. koruptor di atas setengah milyar dipotong tangannya dan dipenjara seumur hidup. yang korup seratus juta kebawah dihukum seumur hidup. Khusus perkara korupsi tidak ada naik banding menurut hukum negara yang disetujui DPR, yang anggota-anggotanya cerdas, baik hati, tak banyak bicara, tetapi lebih banyak berpikir.
(wah, kenyataan yang sekarang anggota dewan masih menganut sistem vini, turu, nek muleh minta sangu.. artinya.. saya datang, saya tidur, kalau mau pulang saya minta duid gaji. udah beratus-ratus kali anggota dewan studi banding ke negara lain, tapi negara ini bukannya malah lebih baik, tapi tetap begini aja; korupsi merjalela, penduduk kekurangan pangan dimana-mana, petani tetap miskin, musim hujan jumlah korban DBD terus bertambah, dll. karena studi banding malah menjadi kesempatan liburan gratis untuk keluarga besar. anggota dewan lebih banyaknya mengumpulkan kekayaan pribadi dan menyelamatkan kursi masing-masing)
dalam waktu satu tahun pertama pemerintahannya, nafsu orang yang ingin korup langsung lenyap. hampir tiap hari ada koruptor dihukum mati, sampai banyak yang tak sempat disiarkan media. keluarga koruptor yang dihukum mati, saat itu, tak mau mengubur sendiri, takut kerandanya ditimpuki rakyat miskin yang marah.
(kalau sekarang, begitu menjabat satu posisi, langsung mengatur strategi bagaimana bisa korupsi gede-gedean)
demi perikemanuasiaan
pers dalam dan luar negeri cerewet menantang pemberantasan korupsi yang mereka nilai biadab dan melanggar hak asasi manusia ini. namun, presiden kita memang orang berani. "saya tidak takut masuk neraka", katanya kepada para juru kritik. "dalam situasi luar biasa, diperlukan tindakan luar biasa", tambah wakil presidennya yang sama-sama batu karangnya.
(gimana kalo pak presiden nambah jawab gini, "kalian gak ngerasain siy bagaimana biadabnya dampak dari tindakan korupsi terhadap rakyat disini.")
dalam waktu dua tahun pertama masa kepresidennya, tak seorang pegawai negeri pun berani mangkir kerja tanpa surat dokter negeri. orang berseragam pegawai negeri tak ada dijalanan, apalagi mal. merokok pun tak berani, kecuali saat istirahat. tiba-tiba seluruh pegawai negeri sibuk bekerja karena tugasnya tak habis-habis, semua melalui prosedur yang semestinya. orang yang suka menyogok pegawai pun tidak berkutik akibat semua pegawai negeri tak butuh sogokan, takut dipecat hari itu juga.
(haha.. kapan ya ini terjadi? pemandangan umum di kantor-kantor pemerintah, para pns ini yang paling banyak terlihat nganggur, santai. kalo gak ngegosip, main kartu atau main game freecell dan bounce atau YMan. denger-denger, tahun 2009 adalah tahun terakhir dephut bukaan cpns, alasannya karena pns dephut sudah terlalu banyak. kalo pegawainya memang sebanyak itu, kok ya hutannya malah makin banyak yang rusak ya?)
para polisi dijalan raya dan tempat lain tak lagi membawa pistol. mereka hanya dibekali pentungan karet. semua pengguna jalan tertib, antrean lama tak mengapa, karena tilang langsung dengan denda tinggi amat menakutkan. para pengguna jalan ini patuh membayar denda tinggi karena yakin, uang denda benar-benar masuk kas negara.
(disini begitu kena tilang langsung ngeluarin duid 20rb rupiah, KUHP dech: kasih uang, habis perkara. duid segitupun masuknya entah kemana)
maski polisi tidak bersenjata, nyali para penjahat juga kecut karena yang diketahui membunuh korban langsung dihukum mati. utang nyawa dibayar nyawa, itulah semboyan dipojok-pojok toko. para pemerkosa dihukum seumur hidup. dua kali memerkosa dihukum mati. di mana sila perikemanusiaan? jawab presiden, "itu semua dilakukan demi perikemanusiaan. bukan perikejahatan".
setelah pemberantasan biang kekacauan, berangsur-angsur negara Indonesia membutuhkan tambahan pegawai. karena tak ada lagi budaya sogok, hanya mereka yang benar-benar mampu dibidangnya dapat diterima. kerja pembangunan bisa dilaksanakan. tidak ada rencana pembangunan yang tak berhasil karena semua dana utuh sampai selesai. jalan-jalan mulus. kemacetan tak ada lagi akibat pembangunan jalan layang bagai kabel listrik dikota-kota besar. dan subway dibangun dimana-mana.
(wuuih... dream sweet dream)
ibukota negara pindah ke kalimantan, ditengah-tengah kepulauan indonesia. itulah washington indonesia. jakarta adalah newyorknya indonesia. bandara seperti soekarno-hatta dibangun di 20 kota besar indonesia. semua berasal dari uang negara yang 100 persen selamat. coba tahun 1970-an sudah begini, indonesia akan disebut macan Asia nomor dua setelah jepang.
(sippp. jadi gak nyampur antara pusat pemerintahan dengan pusat industri. jakarta dah terlanjur penuh polutant jadi skalian aja. pemerintah juga biar selalu mendapat udara segar dari hutan kalimantan biar pikirannya jernih, bersih dalam menjalankan pemerintahan, gak mengarah ke korupsi dan mbolos ae)
syarat kesuburan
pada pemerintahan kedua, turis-turis Indonesia ditunggu-tunggu dinegara-negara tetangga. TKI dan TKW telah lenyap sejak pemerintahan pertama hampir berakhir. Bahkan TKW lain bangsa masuk Indonesia.
(emang harusnya kek gitu. jangan malah jadi kuli di negara sendiri)
Turisme bukan lagi slogan. Menteri pariwisata paling sibuk bekerja. Pada malam hari, lampu kantor ini tak pernah padam. Devisa sektor ini melebihi pendapatan pajak, pertambangan, pertanian, kehutanan. para turis dimanja karena aman, transpor tepat waktu dan "bali-bali" baru bertebaran di Indonesia.
(bali-bali lain sudah banyak pak.., yang gak ada itu promosi yang maknyus dan fasilitas termasuk sarana transportasi yang okeh plus JOGERnya! hehe)
nilai mata uang rupiah yang puluhan tahun bikin malu bangsa (negara sama sekali tak malu) diturunkan menjadi satu dollar AS setara satu rupiah RI. bayangkan kalau kekayaan negara dihitung dengan nilai mata uang lama akan membingungkan kepala akibat trilliun dari trilliun dan trilliun rupiah. harga mobil paling mewah cuma Rp. 200.000. Gaji pegawai negeri paling top Rp. 70.000. recehan satu sen ada dikantong setiap warga negara.
(negara gak perlu ngutang lagi dong ke bank dunia atau jepang.. yippiee pensiun jadi peminta-minta)
setelah pemerintahannya yang kedua berakhir, presiden dan wakil presiden kita pensiun. meski rakyat tetap ingin memilihnya, keduanya tetap menolak karena tak sesuai dengan undang-undang. penggantinya tidak sehebat presiden kita itu, tapi tak apa sebab seluruh bangsa telah memasuki budaya baru, yaitu budaya bersih. orang takut, namanya masuk koran meski cuma nyopet jam tangan.
(yah, kebalikannya disini. sudah gagal memimpin, gagal membawa kehidupan rakyatnya menjadi lebih makmur, masih aja extremely over confident nyalonin diri sendiri untuk periode berikutnya. prinsipnya: makin lama berkuasa, makin banyak kekayaan yang bisa ditimbun, weleh.. weleh)
impian tata tentrem kerta raharja, adil makmur ternyata bukan cuma omong kosong dongeng anak-anak. kuncinya hanya satu, tembak mati para maling negara, entah jemaah maupun perorangan. ibu pertiwi akan bersimbah darah para penjarah, tetapi itulah syarat kesuburan.
(berani gak nih presiden kita memenuhi syarat ini?)
kapan waktunya dan siapa presidennya, belum diketahui. Namun, keberadaannya jelas karena logikanya juga jelas, yaitu potensi alamnya yang luar biasa, dan jumlah penduduknya yang begini besar tak mungkin goblok semua.
(hehe..betull! sebagai negara paling banyak penduduknya keempat diseantero jagad, mosok yo gak ada satupun yang benar-benar cerdas? yang cerdas sebenarnya banyak, tapi penduduk yang kekurangan gizi jauh lebih buanyak. makanya gak bisa mikir, nek mikir, kepala langsung mumet)
saat ini presidennya tegas dan leras, tidak takut mati dan tidak takut kehilangan pendukungnya. hatinya baik, tidak ada pikiran uang sama sekali karena sejak bayi sudah kaya raya. ketegasannya mendapat dukungan seluruh rakyat miskin di Indonesia, yaitu dalam melenyapkan korupsi, kejahatan dasar yang membuat negara ini hampir saja pecah belah.
(sayangnya banyak orang kita yang sudah kaya tapi tetap aja masih merasa miskin. gaji sudah belasan juta, tunjangan begitu besarnya, tapi tetap aja nilep uang raskin. korupsi sudah bikin negara pecah belah kok pak, bentar lagi hancur berkeping-keping tak tersisa kalau korupsinya jalan terus)
koruptor yang diketahui menilep uang negara satu milyar keatas langsung dihukum mati karena yang antre untuk diadili begitu panjang. koruptor di atas setengah milyar dipotong tangannya dan dipenjara seumur hidup. yang korup seratus juta kebawah dihukum seumur hidup. Khusus perkara korupsi tidak ada naik banding menurut hukum negara yang disetujui DPR, yang anggota-anggotanya cerdas, baik hati, tak banyak bicara, tetapi lebih banyak berpikir.
(wah, kenyataan yang sekarang anggota dewan masih menganut sistem vini, turu, nek muleh minta sangu.. artinya.. saya datang, saya tidur, kalau mau pulang saya minta duid gaji. udah beratus-ratus kali anggota dewan studi banding ke negara lain, tapi negara ini bukannya malah lebih baik, tapi tetap begini aja; korupsi merjalela, penduduk kekurangan pangan dimana-mana, petani tetap miskin, musim hujan jumlah korban DBD terus bertambah, dll. karena studi banding malah menjadi kesempatan liburan gratis untuk keluarga besar. anggota dewan lebih banyaknya mengumpulkan kekayaan pribadi dan menyelamatkan kursi masing-masing)
dalam waktu satu tahun pertama pemerintahannya, nafsu orang yang ingin korup langsung lenyap. hampir tiap hari ada koruptor dihukum mati, sampai banyak yang tak sempat disiarkan media. keluarga koruptor yang dihukum mati, saat itu, tak mau mengubur sendiri, takut kerandanya ditimpuki rakyat miskin yang marah.
(kalau sekarang, begitu menjabat satu posisi, langsung mengatur strategi bagaimana bisa korupsi gede-gedean)
demi perikemanuasiaan
pers dalam dan luar negeri cerewet menantang pemberantasan korupsi yang mereka nilai biadab dan melanggar hak asasi manusia ini. namun, presiden kita memang orang berani. "saya tidak takut masuk neraka", katanya kepada para juru kritik. "dalam situasi luar biasa, diperlukan tindakan luar biasa", tambah wakil presidennya yang sama-sama batu karangnya.
(gimana kalo pak presiden nambah jawab gini, "kalian gak ngerasain siy bagaimana biadabnya dampak dari tindakan korupsi terhadap rakyat disini.")
dalam waktu dua tahun pertama masa kepresidennya, tak seorang pegawai negeri pun berani mangkir kerja tanpa surat dokter negeri. orang berseragam pegawai negeri tak ada dijalanan, apalagi mal. merokok pun tak berani, kecuali saat istirahat. tiba-tiba seluruh pegawai negeri sibuk bekerja karena tugasnya tak habis-habis, semua melalui prosedur yang semestinya. orang yang suka menyogok pegawai pun tidak berkutik akibat semua pegawai negeri tak butuh sogokan, takut dipecat hari itu juga.
(haha.. kapan ya ini terjadi? pemandangan umum di kantor-kantor pemerintah, para pns ini yang paling banyak terlihat nganggur, santai. kalo gak ngegosip, main kartu atau main game freecell dan bounce atau YMan. denger-denger, tahun 2009 adalah tahun terakhir dephut bukaan cpns, alasannya karena pns dephut sudah terlalu banyak. kalo pegawainya memang sebanyak itu, kok ya hutannya malah makin banyak yang rusak ya?)
para polisi dijalan raya dan tempat lain tak lagi membawa pistol. mereka hanya dibekali pentungan karet. semua pengguna jalan tertib, antrean lama tak mengapa, karena tilang langsung dengan denda tinggi amat menakutkan. para pengguna jalan ini patuh membayar denda tinggi karena yakin, uang denda benar-benar masuk kas negara.
(disini begitu kena tilang langsung ngeluarin duid 20rb rupiah, KUHP dech: kasih uang, habis perkara. duid segitupun masuknya entah kemana)
maski polisi tidak bersenjata, nyali para penjahat juga kecut karena yang diketahui membunuh korban langsung dihukum mati. utang nyawa dibayar nyawa, itulah semboyan dipojok-pojok toko. para pemerkosa dihukum seumur hidup. dua kali memerkosa dihukum mati. di mana sila perikemanusiaan? jawab presiden, "itu semua dilakukan demi perikemanusiaan. bukan perikejahatan".
setelah pemberantasan biang kekacauan, berangsur-angsur negara Indonesia membutuhkan tambahan pegawai. karena tak ada lagi budaya sogok, hanya mereka yang benar-benar mampu dibidangnya dapat diterima. kerja pembangunan bisa dilaksanakan. tidak ada rencana pembangunan yang tak berhasil karena semua dana utuh sampai selesai. jalan-jalan mulus. kemacetan tak ada lagi akibat pembangunan jalan layang bagai kabel listrik dikota-kota besar. dan subway dibangun dimana-mana.
(wuuih... dream sweet dream)
ibukota negara pindah ke kalimantan, ditengah-tengah kepulauan indonesia. itulah washington indonesia. jakarta adalah newyorknya indonesia. bandara seperti soekarno-hatta dibangun di 20 kota besar indonesia. semua berasal dari uang negara yang 100 persen selamat. coba tahun 1970-an sudah begini, indonesia akan disebut macan Asia nomor dua setelah jepang.
(sippp. jadi gak nyampur antara pusat pemerintahan dengan pusat industri. jakarta dah terlanjur penuh polutant jadi skalian aja. pemerintah juga biar selalu mendapat udara segar dari hutan kalimantan biar pikirannya jernih, bersih dalam menjalankan pemerintahan, gak mengarah ke korupsi dan mbolos ae)
syarat kesuburan
pada pemerintahan kedua, turis-turis Indonesia ditunggu-tunggu dinegara-negara tetangga. TKI dan TKW telah lenyap sejak pemerintahan pertama hampir berakhir. Bahkan TKW lain bangsa masuk Indonesia.
(emang harusnya kek gitu. jangan malah jadi kuli di negara sendiri)
Turisme bukan lagi slogan. Menteri pariwisata paling sibuk bekerja. Pada malam hari, lampu kantor ini tak pernah padam. Devisa sektor ini melebihi pendapatan pajak, pertambangan, pertanian, kehutanan. para turis dimanja karena aman, transpor tepat waktu dan "bali-bali" baru bertebaran di Indonesia.
(bali-bali lain sudah banyak pak.., yang gak ada itu promosi yang maknyus dan fasilitas termasuk sarana transportasi yang okeh plus JOGERnya! hehe)
nilai mata uang rupiah yang puluhan tahun bikin malu bangsa (negara sama sekali tak malu) diturunkan menjadi satu dollar AS setara satu rupiah RI. bayangkan kalau kekayaan negara dihitung dengan nilai mata uang lama akan membingungkan kepala akibat trilliun dari trilliun dan trilliun rupiah. harga mobil paling mewah cuma Rp. 200.000. Gaji pegawai negeri paling top Rp. 70.000. recehan satu sen ada dikantong setiap warga negara.
(negara gak perlu ngutang lagi dong ke bank dunia atau jepang.. yippiee pensiun jadi peminta-minta)
setelah pemerintahannya yang kedua berakhir, presiden dan wakil presiden kita pensiun. meski rakyat tetap ingin memilihnya, keduanya tetap menolak karena tak sesuai dengan undang-undang. penggantinya tidak sehebat presiden kita itu, tapi tak apa sebab seluruh bangsa telah memasuki budaya baru, yaitu budaya bersih. orang takut, namanya masuk koran meski cuma nyopet jam tangan.
(yah, kebalikannya disini. sudah gagal memimpin, gagal membawa kehidupan rakyatnya menjadi lebih makmur, masih aja extremely over confident nyalonin diri sendiri untuk periode berikutnya. prinsipnya: makin lama berkuasa, makin banyak kekayaan yang bisa ditimbun, weleh.. weleh)
impian tata tentrem kerta raharja, adil makmur ternyata bukan cuma omong kosong dongeng anak-anak. kuncinya hanya satu, tembak mati para maling negara, entah jemaah maupun perorangan. ibu pertiwi akan bersimbah darah para penjarah, tetapi itulah syarat kesuburan.
(berani gak nih presiden kita memenuhi syarat ini?)
"oh negeriku, negeri cintaku
selalu ada dalam hatiku
cinta negeriku,
kau bangkitkan semangat hidup selalu"
hanya pemimpin yang benar-benar mencintai negeri Indonesia ini yang mampu menjadi pemimpin yang baik. hanya pns yang menyadari betul arti tiga huruf "PNS" yang mampu menjadi trully public servant. hanya orang-orang yang ingin melihat rakyat Indonesia hidup lebih baik yang tidak korupsi...
selalu ada dalam hatiku
cinta negeriku,
kau bangkitkan semangat hidup selalu"
hanya pemimpin yang benar-benar mencintai negeri Indonesia ini yang mampu menjadi pemimpin yang baik. hanya pns yang menyadari betul arti tiga huruf "PNS" yang mampu menjadi trully public servant. hanya orang-orang yang ingin melihat rakyat Indonesia hidup lebih baik yang tidak korupsi...
Mil, menurutmu lebih buruk mana antara koruptor dgn pengedar narkoba?
ReplyDeleteAku jg pgn Indonesia spt itu Mil. Jane kalo kita inget2 sm yg diAtas mstinya berani ambil tindakan hukuman mati buat koruptor. Itu tdk biadab. Benar, akibat yg mereka buatlah yg biadab. Dgn hukuman yg berat kita justru membantu menyelamatkan koruptor dr beratnya azab neraka. Ya kan?! Kalo di dunia sdh dihukum. Mgkn bsk dia bs ongkang2 d surga..
kalo menurut aku, koruptur dan pengedar narkoba sama buruknya karena sama-sama membuat orang lain menderita. dan orang yang membuat orang lain menderita adalah orang yang paling tega, paling jahat.
ReplyDeletemenurut aku lagi, negara ataupun pemerintah yang tidak menghukum warga negaranya yang salah sesuai dengan tingkat kesalahannya adalah pemerintah yang lalim!
kalau aku percaya, selama dunia ini belum kiamat, masih ada waktu untuk memperbaiki hal-hal yang masih keliru. dan.., generasi pasti berganti, orang-orang yang kita sebut pemerintah saat ini, akan tergantikan oleh generasi yang lebih baik. semoga!