hari ini tepat 24 tahun yang lalu aku mulai menghirup udara bumi. aku yang dilahirkan tepat dengan hari bumi ini sebenarnya diharapkan orangtuaku untuk lahir satu hari sebelumnya, biar sama dengan hari lahir ibu kartini, pahlawan wanita indonesia yang harum namanya tidak akan pernah pudar. tapi ternyata aku "emoh" mengikuti keinginan orangtuaku dan lebih memilih untuk lahir pada tanggal 22 april. bahwa hari aku lahir juga adalah hari bumi baru aku ketahui saat duduk dibangku kelas 3 sma. waktu itu aku baru mendapat surat keterangan aku diterima sebagai mahasiswa fakultas kehutanan ugm. saat aku berulang tahun yang ke 19, seorang teman dekat mengirimkan sebuah sms, yang isinya bahwa aku ditakdirkan untuk selalu berhubungan dengan bumi dan.. membantu bumi berperang melawan segala kerusakan alam. kuyakini itu mungkin adalah skema yang dibuatkan untukku. tapi kurasakan, sampai saat ini, jalan yang aku coba buat untuk kesana masih setitik.. dengan progress yang berjalan sangat lambat.
dua orang senior memberikan respon yang sama ketika memberikan ucapan selamat ulang tahun dan mengetahui umurku di tahun ini, "hah, sudah 24 tahun dan belum lulus??!" aku cuma bisa tertawa mengiyakan. memang aku ini keterlaluan, umur sudah begitu banyak, tapi gelar S1 masih blum juga ditangan. yah, mau gimana lagi, sebenarnya aku sudah bisa wisuda bulan mei besok kalau tidak ada perubahan jadwal pendadaran. lha ini, karena mendadak ada undangan ke alas purwo, hampir semua dosen musti ke alas purwo, termasuk dosen pembimbing utamaku, pak djuwantoko, dan karena perubahan jadwal ini, pak dju akhirnya minta agar penguji dari wwf, mas sunarto, (yang aku ajukan) dijadikan prioritas sehingga penguji di kampus mengikuti jadwal kosongnya mas sunarto. jadilah untuk sementara ini jadwal ujian pendadaran berada di tanggal 8 mei, sesuai konfirmasi mas sunarto lewat sms. padahal yudisium ditetapkan tanggal 30 april, dengan ketentuan semua syarat-syarat yudisium sudah dilengkapi dan diserahkan ke bagian akademik tanggal 28 april. akhirnya dengan berat hati, kurelakan impian yang sudah didepan mata untuk wisuda, terbang ke bulan agustus.
tadinya aku mau mendesak agar ujian bisa dimajuin, tapi atas beberapa saran dari senior, kuturuti saja permintaan pak dju agar urusan skripsi, pendadaran dan yang lainnya berjalan dengan lancar.
kadang aku bingung, apakah musti menyesali mengajukan usulan adanya dosen penguji dari wwf? tapi aku ingat betul bahwa skema penguji dari wwf itu sudah aku masukkan dalam proposal grant penelitianku, yang kemudian disetujui. artinya, kalau aku tidak jadi melaksanakan apa yang sudah kutulis diproposal itu, berasa ada yang kurang mantap, dan rasanya sedikit curang, tidak fair. tapi mungkin kalau itu tidak dilakukan, pihak wwf juga tidak keberatan. ada teman yang menyebutku 'geblek' karena berasa aku sendiri lah yang menutup kesempatan untuk wisuda mei. walau bagaimanapun, keinginanku mengusulkan penguji dari wwf betul-betul karena ingin melaksanakan apa yang kutulis dalam proposalku itu. kalau kenyataannya sekarang pak dju sangat bersemangat dengan adanya penguji dari wwf karena itu berarti terbukanya kesempatan untuk membuka jaringan dengan wwf, dengan pengorbanan masa studiku dan tidak dapat membawa orangtuaku mengikuti wisuda bulan mei besok, kuanggap itu sebagai satu bentuk balas jasaku kepada pihak kampus. mudah-mudahan apa yang telah kupilih untuk kulakukan ini memang lebih baik dan layak.
blessing in disguise, mungkin ini tepat untuk menggambarkan keadaanku sekarang. setelah berenang sabtu pagi kemarin, aku kena infeksi serangga air yang membuat daerah mata kiriku merah dan bengkak. jadi aku kemudian berpikir, mungkin memang sudah direncanakan oleh The Almighty God bahwa jadwal ujian pendadaran dimundur karena aku akan kena infeksi ini. kalau jadwal tidak berubah, dan kondisiku belum sembuh dari infeksi ini, akupun tidak akan diijinkan untuk ujian, karena syarat mengikuti ujian pendadaran adalah sehat secara fisik dan mental, dan pada akhirnya pendadaranku tetap diundur.
aku sebelumnya sudah membayangkan, wisuda bulan mei adalah hadiah terbaik dari ulangtahunku yang bisa kuberikan kepada keluarga, tapi kenyataan berkata lain. "merenung, mil" nasehat seorang senior kepadaku ditahun ke 24 masa hidupku. "ya mas, aku memang mau merenung malam ini" jawabku pasrah. haha.. bahwa aku ini bertipe slow motion rasanya mungkin memang benar adanya. tapi apakah dengan tipeku yang slow ini akan berdampak negatif? "iya, jangan jadi orang yang lamban!" begitu pekik ibuku selalu dalam nasehatnya. "kayaknya gak juga sih.." (pembelaan diri). yang jelas aku yakin semua kejadian yang membuatku tertahan adalah karena dua hal; pertama: karena aku yang kurang berusaha, aku yang kurang ngotot, aku yang kurang berjuang, aku yang kurang inisiatif..., dan sekarang adalah bayaran dari kekurangsigapanku itu. kedua: memang sudah diberi jalan seperti ini, karena ada hal-hal yang masih harus aku lakukan dalam keadaanku yang masih memegang Kartu Tanda Mahasiswa ini. mungkin betul apa kata viko, aku sengaja dimundurkan wisudanya agar bisa memberi kontribusi lebih banyak terhadap perkembangan ifsa di kampus.
well, above all, i believe everything happens for a reason. tinggal bagaimana mengidentifikasi 'reason' itu dan meresponnya dengan benar. and i hope in my 24th years of living on earth, i am more capable to do it.
dua orang senior memberikan respon yang sama ketika memberikan ucapan selamat ulang tahun dan mengetahui umurku di tahun ini, "hah, sudah 24 tahun dan belum lulus??!" aku cuma bisa tertawa mengiyakan. memang aku ini keterlaluan, umur sudah begitu banyak, tapi gelar S1 masih blum juga ditangan. yah, mau gimana lagi, sebenarnya aku sudah bisa wisuda bulan mei besok kalau tidak ada perubahan jadwal pendadaran. lha ini, karena mendadak ada undangan ke alas purwo, hampir semua dosen musti ke alas purwo, termasuk dosen pembimbing utamaku, pak djuwantoko, dan karena perubahan jadwal ini, pak dju akhirnya minta agar penguji dari wwf, mas sunarto, (yang aku ajukan) dijadikan prioritas sehingga penguji di kampus mengikuti jadwal kosongnya mas sunarto. jadilah untuk sementara ini jadwal ujian pendadaran berada di tanggal 8 mei, sesuai konfirmasi mas sunarto lewat sms. padahal yudisium ditetapkan tanggal 30 april, dengan ketentuan semua syarat-syarat yudisium sudah dilengkapi dan diserahkan ke bagian akademik tanggal 28 april. akhirnya dengan berat hati, kurelakan impian yang sudah didepan mata untuk wisuda, terbang ke bulan agustus.
tadinya aku mau mendesak agar ujian bisa dimajuin, tapi atas beberapa saran dari senior, kuturuti saja permintaan pak dju agar urusan skripsi, pendadaran dan yang lainnya berjalan dengan lancar.
kadang aku bingung, apakah musti menyesali mengajukan usulan adanya dosen penguji dari wwf? tapi aku ingat betul bahwa skema penguji dari wwf itu sudah aku masukkan dalam proposal grant penelitianku, yang kemudian disetujui. artinya, kalau aku tidak jadi melaksanakan apa yang sudah kutulis diproposal itu, berasa ada yang kurang mantap, dan rasanya sedikit curang, tidak fair. tapi mungkin kalau itu tidak dilakukan, pihak wwf juga tidak keberatan. ada teman yang menyebutku 'geblek' karena berasa aku sendiri lah yang menutup kesempatan untuk wisuda mei. walau bagaimanapun, keinginanku mengusulkan penguji dari wwf betul-betul karena ingin melaksanakan apa yang kutulis dalam proposalku itu. kalau kenyataannya sekarang pak dju sangat bersemangat dengan adanya penguji dari wwf karena itu berarti terbukanya kesempatan untuk membuka jaringan dengan wwf, dengan pengorbanan masa studiku dan tidak dapat membawa orangtuaku mengikuti wisuda bulan mei besok, kuanggap itu sebagai satu bentuk balas jasaku kepada pihak kampus. mudah-mudahan apa yang telah kupilih untuk kulakukan ini memang lebih baik dan layak.
blessing in disguise, mungkin ini tepat untuk menggambarkan keadaanku sekarang. setelah berenang sabtu pagi kemarin, aku kena infeksi serangga air yang membuat daerah mata kiriku merah dan bengkak. jadi aku kemudian berpikir, mungkin memang sudah direncanakan oleh The Almighty God bahwa jadwal ujian pendadaran dimundur karena aku akan kena infeksi ini. kalau jadwal tidak berubah, dan kondisiku belum sembuh dari infeksi ini, akupun tidak akan diijinkan untuk ujian, karena syarat mengikuti ujian pendadaran adalah sehat secara fisik dan mental, dan pada akhirnya pendadaranku tetap diundur.
aku sebelumnya sudah membayangkan, wisuda bulan mei adalah hadiah terbaik dari ulangtahunku yang bisa kuberikan kepada keluarga, tapi kenyataan berkata lain. "merenung, mil" nasehat seorang senior kepadaku ditahun ke 24 masa hidupku. "ya mas, aku memang mau merenung malam ini" jawabku pasrah. haha.. bahwa aku ini bertipe slow motion rasanya mungkin memang benar adanya. tapi apakah dengan tipeku yang slow ini akan berdampak negatif? "iya, jangan jadi orang yang lamban!" begitu pekik ibuku selalu dalam nasehatnya. "kayaknya gak juga sih.." (pembelaan diri). yang jelas aku yakin semua kejadian yang membuatku tertahan adalah karena dua hal; pertama: karena aku yang kurang berusaha, aku yang kurang ngotot, aku yang kurang berjuang, aku yang kurang inisiatif..., dan sekarang adalah bayaran dari kekurangsigapanku itu. kedua: memang sudah diberi jalan seperti ini, karena ada hal-hal yang masih harus aku lakukan dalam keadaanku yang masih memegang Kartu Tanda Mahasiswa ini. mungkin betul apa kata viko, aku sengaja dimundurkan wisudanya agar bisa memberi kontribusi lebih banyak terhadap perkembangan ifsa di kampus.
well, above all, i believe everything happens for a reason. tinggal bagaimana mengidentifikasi 'reason' itu dan meresponnya dengan benar. and i hope in my 24th years of living on earth, i am more capable to do it.
No comments:
Post a Comment