Selain mahasiswa, ada juga lho orang Indonesia yang sudah tinggal dan bekerja di kota Canterbury, Kent. Beliau adalah mba Katini. Mba Katini dan suaminya Chris dengan baik hati mengundang aku dan Greg makan malam di rumah mereka pada hari minggu terakhir di bulan September. Mba Tini dan Chris tinggal bersama orangtua Chris dan 3 mahasiswa Concorde International University. April, mahasiswa dari China dan seorang mahasiswa dari Korsel yang namanya aku lupa serta Tom, teman kerja Chris juga bergabung. Saat mba Tini menyiapkan makan malam, Chris mengajak aku, Greg, dan Tom ke taman kecil di belakang rumahnya sembari memperlihatkan foto-foto pernikahannya dengan mba Tini. Chris juga cerita bagaimana dia bertemu dengan mba Tini hingga mereka menikah dan mba Tini diboyong ke Inggris..., aahhhh so sweeeeet.... but, it required a lot of patience soalnya ngurus visa untuk mba Tini ga mudah dan perlu nunggu cukup lama, padahal Chris ini PNS di Inggris lho.
|
berfoto sebelum makan :-)
|
Lanjut ke makan malam, menunya adalah kari ayam yang dimasak oleh Chris, sayur brokoli oleh mba Tini, nasi putih, dan jagung rebus. Wooooww... sebenarnya bau masakan yang sungguh menerbitkan liur itu sudah menggoda sejak pertama kali masuk rumah, namun berhubung nasinya belum matang dan matahari pun masih nangkring di langit ya sudah dengerin love storynya Chris dan mba Tini yang bikin mupeng... ahaha curcol. Aroma masakan sungguh menggoda tapi rasanya di lidah nendang banget! ga ada deh yang namanya malu-malu, main hajar semua, hahaha.
|
Shawna yang mirip Fernando
|
Pas sedang asik cerita dengan mba Tini, tralaaaa... seekor kucing black tabby tiba-tiba nongol di jendela. Sekejap aku langsung excited. Hwaa beneran ada kucing! pantas pernak-pernik di rumah ini banyak yang bertema kucing. Ternyata itu adalah kucing ibu mertuanya mba Tini, dan tidak hanya satu melainkan ada dua kucing di rumah ini. Haduuh, aku bahagia sekali bisa ngelus-ngelus kucing setelah bulan lalu aku menggendong Fernando. Langsung mupeng deh pengen tinggal di rumah ini juga biar tiap hari bisa main sama kucing. Di rumah yang aku tinggali ga boleh ada hewan peliharaan, lagipula melihara kucing atau anjing disini sepertinya lebih rumit. Dan kalau aku melihara kucing misalnya, ntar malah sibuk main dan ngurusin kucing bukannya belajar. Tapi hari ini seneng banget deh bisa meluk kucing shawna, mirip Fernando pula. Aku cinta kucing pokoknya! :-)
No comments:
Post a Comment