yang mengenal internet pasti juga kenal dengan facebook. sebagai situs jejaring sosial, facebook boleh dikatakan fenomena! sebelumnya saya lebih familiar dengan friendster yang banyak digemari oleh teman-teman kampus saya. sepulang dari trainingnya earthcorps, saya berkenalan dengan hi5 yang kemudian lebih saya sukai karena punya music player sendiri. sekarang setelah punya facebook, friendster dan hi5 saya anak tirikan, alias jaraaang skali saya perbarui infonya, jangankan ngapdet, menengoknya pun jarang.
saya perhatikan akhir-akhir ini, usai perayaan lima tahunnya facebook, halaman 'rumah' saya kebanjiran orang-orang yang meminta saya menjadi teman mereka. setiaaap hari, pasti ada saja yang mendaftar. seminggu yang lalu saya ke jakarta, pergi dengan mendadak karena ditelpon pak bos. tiga hari saya berada di kota yang ntah kapan macetnya berkurang itu. begitu saya balik ke site, online dan mengecek facebook, aje gile.., friend request saya menumpuk tinggi. saya sampai heran dan bertanya-tanya, ini apa karena bentar lagi kiamat sampai semua orang dari segala penjuru pengen punya banyak teman, atau.. memang dasarnya saya terkenal ya? (hueekkh..) dari semua permintaan yang masuk, sebagian ada yang saya kenal. beberapa saya hanya kenal muka tapi rasanya jarang atau belum pernah ngomong. sisanya lagi saya gak tahu. mata saya sampai sakit melihat permintaan segunung itu.
dengan perkembangan super super pesat seperti ini, tampilan facebook sudah berubah tiga kali, (seingat saya) plus tampilan iklan yang berkali-kali lipat peningkatannya. ntah sudah berapa lah kekayaan si mark zuckerberg ini, sampai dia sempat masuk golongan 10 orang terkaya sejagad (tahun ini sih dia gak masuklist ini lagi karena kembali didominiasi kaum bapak2, hehe) kira-kira duidnya yang seabrek-abrek itu digunain untuk apa aja ya? .
klo katanya facebook sih, facebook helps you connect and share with the people in your life. artinya saya dimana, kamu dimana, dia dimana, asal masih ada akses internet, asal punya hp pintar yang punya gprs atau malah bu blackberry, masih bisa berhubungan dimanapun dan kapanpun. dunia serasa betul-betul kecil dan gak punya batas administrasi sama sekali.
saking canggihnya dunia yang dibuat oleh facebook ini, barack obama dulu saat kampanye, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. dipakainya lah facebook itu untuk menggalang supporter. hasilnya, si bapak 47 tahun ini sekarang menjadi presiden the united states of america, bo! strategi kampanye obama pun praktis di copy paste oleh caleg-caleg di Indonesia yang sejak kemarin diperbolehkan secara formal untuk berkampanye. spanduk di jalan dan koran-majalah rupanya belum cukup untuk memuaskan hasrat berkampanye encik-encik dan puan-puan ini. untuk sekarang saya sedang cuti ngecek facebook, males liad iklan caleg dimana-mana.., huh.
kembali ke facebook, umur lima tahun dengan jumlah pengguna 150 juta orang dan menduduki peringkat ke-7 situs yang paling dicari di dunia ternyata cukup untuk meyakinkan pimred kompas mendedikasikan DUA HALAMAN PENUH hanya untuk membahas tentang facebook (Kompas, Minggu 15 Maret 2009 hal 17-18). sebagian dari saya merasa senang karena halaman berita selebriti (/gossip) belum pernah dibuat sebanyak ini (yuhuuuu..) tapi sebagian diri saya merasa aneh karena isi bahasannya dominan terdengar mengelu-elukan facebook. emang kompas dibayar oleh facebook untuk promosinya ya? eh, emang facebook masih perlu mengiklankan diri?
seperti halnya hidup, ada siang ada malam, ada baik ada buruk. Facebook, secanggih apapun, semenarik apapun, pastilah punya sisi positif dan sisi negatif. yang positif: kalau kita sedang kehabisan pulsa, maka kita bisa tetap mengucapkan selamat ulang tahun ke teman lewat facebook dengan menggunakan fasilitas internet kantor. facebook juga bisa meningkatkan kepercayaan diri seseorang. dari yg PD-nya masih rendah, bisa jadi tinggi. dari yang PD-nya emang sudah tinggi, menjadi lebih tinggiiii lagi. misalnya, kalau abis ngapa2in, langsung dimasukkan ke status. meski sedang bengong pun, itupula yang dimasukkan ke status. yang gak dimasukin paling status "sedang mandi.." hihihi.. kecuali klo ada yang super maniak, sedang cebar-cebur pun masih teutep ngapdet status.
negatifnya: kalau seseorang bisa merasa lebih 'eksis' di dunia per facebookan, apakah di dunia nyata dia juga bisa merasakan hal yang sama? kalau mengucapkan selamat pada teman yang baru saja mendapat anak pertama (terlepas dari masalah pulsa dan hambatan lain) terasa lebih nyaman lewat facebook ketimbang ngomong langsung, hmm.. bukannya aneh? Si Tom Hodginson nulis banyak nih tentang negatifnya facebook, langsung kesini aja yee.
saat jumlah teman facebook saya masih disekitar angka 100, saya cukup menikmati cara stay in touch ala facebook ini. tapi sekarang saat jumlah mereka meningkat 3x lipat selama kurun waktu kurang dari setahun, saya merasa kewalahan mengikuti perkembangan hidup dari setiap teman-teman saya itu. jadi saya salut pada mba priscilla di jakarta yang sudah punya teman lebih dari 1600 orang dan masih bisa catch up dengan teman-temannya yang kalo ditumpuk mungkin bisa setinggi gunung kerinci, puncak tertinggi di sumatra.
ada satu hal yang paling menakutkan dari facebook, yaitu ketika dia menjelma menjadi candu dalam hidup. tak cukup dengan mengecek melalui komputer/laptop, sebagian orang pun rela mengeceknya lewat hp. saat duduk dalam bus, mengantri di atm, menunggu jemputan, bahkan mungkin sebelum tidur.
untungnya facebook ini tersedia secara virtual, tidak dalam bentuk barang. kalo dalam bentuk barang, bisa berabe. bea cukai yang selalu mengawasi barang keluar masuk indonesia, mungkin akan mengatakan, "negara bisa rugi besar karena impor gelap facebook!" seperti halnya tertangkapnya 1 kapal yang memuat ibu-ibu blackberry selundupan dari singapura yang bernilai Rp. 15 M.
yah., facebook memang sedang naik daun. kalau boleh dibilang, ini adalah tahunnya facebook. untungnya saya manusia, yang bisa memilih untuk menonjolkan sisi yang mana (positif/negatif)., yang bisa memilih untuk cuti sejenak dari fesbuking (aktivitas related to facebook). yang jelas saya menyetujui prinsip ibu saya bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik (misalnya makan cabe terlalu banyak bisa sakit perut, menjadi perempuan terlalu cakep dikejar-kejar banyak laki-laki -hahaha.. halah!). makanya saya coba untuk tidak berlebihan dengan facebook ini., supaya saya tidak menjadi facebook addict secara khusus, dan mungkin kehidupan maya addict secara umum.
kalau kamu bagaimana? ;-)
saya perhatikan akhir-akhir ini, usai perayaan lima tahunnya facebook, halaman 'rumah' saya kebanjiran orang-orang yang meminta saya menjadi teman mereka. setiaaap hari, pasti ada saja yang mendaftar. seminggu yang lalu saya ke jakarta, pergi dengan mendadak karena ditelpon pak bos. tiga hari saya berada di kota yang ntah kapan macetnya berkurang itu. begitu saya balik ke site, online dan mengecek facebook, aje gile.., friend request saya menumpuk tinggi. saya sampai heran dan bertanya-tanya, ini apa karena bentar lagi kiamat sampai semua orang dari segala penjuru pengen punya banyak teman, atau.. memang dasarnya saya terkenal ya? (hueekkh..)
dengan perkembangan super super pesat seperti ini, tampilan facebook sudah berubah tiga kali, (seingat saya) plus tampilan iklan yang berkali-kali lipat peningkatannya. ntah sudah berapa lah kekayaan si mark zuckerberg ini, sampai dia sempat masuk golongan 10 orang terkaya sejagad (tahun ini sih dia gak masuk
klo katanya facebook sih, facebook helps you connect and share with the people in your life. artinya saya dimana, kamu dimana, dia dimana, asal masih ada akses internet, asal punya hp pintar yang punya gprs atau malah bu blackberry, masih bisa berhubungan dimanapun dan kapanpun. dunia serasa betul-betul kecil dan gak punya batas administrasi sama sekali.
saking canggihnya dunia yang dibuat oleh facebook ini, barack obama dulu saat kampanye, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. dipakainya lah facebook itu untuk menggalang supporter. hasilnya, si bapak 47 tahun ini sekarang menjadi presiden the united states of america, bo! strategi kampanye obama pun praktis di copy paste oleh caleg-caleg di Indonesia yang sejak kemarin diperbolehkan secara formal untuk berkampanye. spanduk di jalan dan koran-majalah rupanya belum cukup untuk memuaskan hasrat berkampanye encik-encik dan puan-puan ini. untuk sekarang saya sedang cuti ngecek facebook, males liad iklan caleg dimana-mana.., huh.
kembali ke facebook, umur lima tahun dengan jumlah pengguna 150 juta orang dan menduduki peringkat ke-7 situs yang paling dicari di dunia ternyata cukup untuk meyakinkan pimred kompas mendedikasikan DUA HALAMAN PENUH hanya untuk membahas tentang facebook (Kompas, Minggu 15 Maret 2009 hal 17-18). sebagian dari saya merasa senang karena halaman berita selebriti (/gossip) belum pernah dibuat sebanyak ini (yuhuuuu..)
seperti halnya hidup, ada siang ada malam, ada baik ada buruk. Facebook, secanggih apapun, semenarik apapun, pastilah punya sisi positif dan sisi negatif. yang positif: kalau kita sedang kehabisan pulsa, maka kita bisa tetap mengucapkan selamat ulang tahun ke teman lewat facebook dengan menggunakan fasilitas internet kantor. facebook juga bisa meningkatkan kepercayaan diri seseorang. dari yg PD-nya masih rendah, bisa jadi tinggi. dari yang PD-nya emang sudah tinggi, menjadi lebih tinggiiii lagi. misalnya, kalau abis ngapa2in, langsung dimasukkan ke status. meski sedang bengong pun, itupula yang dimasukkan ke status. yang gak dimasukin paling status "sedang mandi.." hihihi.. kecuali klo ada yang super maniak, sedang cebar-cebur pun masih teutep ngapdet status.
negatifnya: kalau seseorang bisa merasa lebih 'eksis' di dunia per facebookan, apakah di dunia nyata dia juga bisa merasakan hal yang sama? kalau mengucapkan selamat pada teman yang baru saja mendapat anak pertama (terlepas dari masalah pulsa dan hambatan lain) terasa lebih nyaman lewat facebook ketimbang ngomong langsung, hmm.. bukannya aneh? Si Tom Hodginson nulis banyak nih tentang negatifnya facebook, langsung kesini aja yee.
saat jumlah teman facebook saya masih disekitar angka 100, saya cukup menikmati cara stay in touch ala facebook ini. tapi sekarang saat jumlah mereka meningkat 3x lipat selama kurun waktu kurang dari setahun, saya merasa kewalahan mengikuti perkembangan hidup dari setiap teman-teman saya itu. jadi saya salut pada mba priscilla di jakarta yang sudah punya teman lebih dari 1600 orang dan masih bisa catch up dengan teman-temannya yang kalo ditumpuk mungkin bisa setinggi gunung kerinci, puncak tertinggi di sumatra.
ada satu hal yang paling menakutkan dari facebook, yaitu ketika dia menjelma menjadi candu dalam hidup. tak cukup dengan mengecek melalui komputer/laptop, sebagian orang pun rela mengeceknya lewat hp. saat duduk dalam bus, mengantri di atm, menunggu jemputan, bahkan mungkin sebelum tidur.
untungnya facebook ini tersedia secara virtual, tidak dalam bentuk barang. kalo dalam bentuk barang, bisa berabe. bea cukai yang selalu mengawasi barang keluar masuk indonesia, mungkin akan mengatakan, "negara
yah., facebook memang sedang naik daun. kalau boleh dibilang, ini adalah tahunnya facebook. untungnya saya manusia, yang bisa memilih untuk menonjolkan sisi yang mana (positif/negatif)., yang bisa memilih untuk cuti sejenak dari fesbuking (aktivitas related to facebook). yang jelas saya menyetujui prinsip ibu saya bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik (misalnya makan cabe terlalu banyak bisa sakit perut, menjadi perempuan terlalu cakep dikejar-kejar banyak laki-laki -hahaha.. halah!). makanya saya coba untuk tidak berlebihan dengan facebook ini., supaya saya tidak menjadi facebook addict secara khusus, dan mungkin kehidupan maya addict secara umum.
kalau kamu bagaimana? ;-)
untung ane bukan pengemar berat fb ya.....gimana mau main fb2 an dirumah, wong mau loading lewat hp jadul aja kagak bisa....dikantor juga ngeceknya klo dah sorean....itupun klo sempat ya...biasanya sih buka fb sambil nungguin ojekan ke jl. cempedak...habis penumpang ojekan ku sering pulang after magrib praying seh..........he..he...
ReplyDeletehahahahaha.......
ReplyDeleteya ya, saya memang penggemar setia ojekanmu, mba.
and i feel so much blessed!
positifnya byk banget de kynya. alat komunikasi yang hebat! bebas biaya admin lintas negara, cepat dan tak terbatas buat siapapun.
ReplyDeletesayang banget, media yang jitu ini, justru malah mengikis nilai-nilai realistis. ga penting ama kualitas pertemanannya, kuantitasnya terlalu di kedepankan. "asiik, hehe, liat tuh byk bgtkan fans gw??"
punya, 100 aja pasti sulit banget njabaninnnya, gimana 1600? yang ada malah, hidupku adalah fesbukku! tanpa fesbuk, gw ga punya apa2 lagi!
tetangga ampe lupa klo ada yang tinggal disebelah rumahnya. lebih parah lagi, si fesbukker, malah keilangan "keasliannya" sendiri, krn terlalu sibuk untuk jadi seperti apa yang orang2 lain mau. haha.. yang gak lucu, jadi malah lucuuuu bnget di fesbuk! yang rada jutek, malah friendly banget euy! yang culun, wow, sekarang makin funkeh ajjah!
gitu deh, menurut gw. sama aja, ga baik makan pete byk2, bisa ngerusak pergaulan =), tp klo fesbuker, makan pete 2 karung juga, ga masalah, aroma pete ga bisa online kan? haha..
bye mila dan sukri =)